GPIB, Jakarta – Ibadah syukur perayaan HUT Pelkat PKP ke-56 usai dilaksanakan. Ibadah yang dipimpin Pdt Michiko Pinaria Saren S.Th berjalan lancar secara live streaming dari GPIB Pancaran Kasih, Depok Kamis 18/02/2021.
Pdt Michiko dalam kesemptan itu mengajak kaum perempuan untuk terus menorehkan kebajikan bagi sesama. “Hidup kita adalah hidup yang mencerminkan pernyataan Allah. Dengan kata lain dimana kita pergi dimana kita berada, kita ini membawa pernyataan-pernyataan Allah,” katanya saat membawakan firman Tuhan yang dihadiri fungsionaris Majelis Sinode Pdt Elly Pitoy De Bell.
Menurutnya, kemana perempuan pergi ia meninggalkan jejak-jejak Kristus. Ketika orang melakukan kebajikan ada wajah Allah disana dalam hidup seorang perempuan yang menginspirasi itu.
“Tidak berpikir untung rugi ketika berhadapan dengan karya Allah. Jadilah perempuan yang menginspirasi. Kebaikan itu harus diteruskan, jangan menyalahkan dunia sekitar kita atau menyalahkan orang lain, menggerutu. Jangan hal-hal buruk yang mengisi pikiran kita,” tandasnya. Jangan kekesalan, amarah, sakit hati, merampas kebahagian. Jangan biarkan enerji habis karena hal-hal tersebut.
“Engkaulah orang yang harus sadar atas apa yang terjadi dengan tubuhmu, engkaulah ahlinya, engkaulah pemilik tubuhmu,” kata KMJ GPIB Immanuel Jakarta mengutip pesan Pdt Ejodia Kakoensi, Penyintas Kanker Payudara.
Wakil Ketua Dewan PKP, S. R. Agustiati Uguy menyatakan rasa syukurnya karena bisa menyelenggarakan HUT Pelkat PKP ke-56 dalam situasi pandemi yang terjadi dimana-mana.
“Walaupun masih dalam musibah pandemi yang belum berakhir, baik di dalam negeri maupun di dunia. Tapi patut mengucap syukur bisa melaksanakan acara HUT ini,” kata Agustiati Uguy.
Dikatakan bahwa kesulitan untuk bertemu secara fisik telah teratasi dengan teknologi yang ada sehingga bisa bertemu melalui media internet baik melalui streaming, zoom dan youtube seperti saat ini. Pembatasan-pembatan yang dihadapi membentuk kehidupan baru yang disebut new normal.
“Sebagai perempuan yang diciptakan sebagai penolong tentunya harus menjadi inspirasi bagi sesama yang dimulai dari hal-hal sederhana, dimulai dari diri sendiri, rumah kita, keluarga kita seperti misalnya membantu pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran virus corona,” tandas Agustiati.
Caranya, katanya, dengan disiplin menjaga protokol kesehatan yang disebut 5 M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mencegah kerumunan dan membatasi mobilisasi dan terus disiplin dan sabar menghadapi berbagai kesulitan, tekun berkarya sesuai dengan potensi diri, dan talenta yang Tuhan berikan.
Dengan demikian, kaum perempuan GPIB akan mampu menyatakan keteguhan hati bahwa “Akulah Perempuanmu Tuhan yang Tangguh dan Bersahaja, Pembawa Damai sehingga menjadi berkat.
“Itulah kesaksian yang Tuhan nyatakan untuk kita sampaikan ke sekeliling kita, dalam hidup kita, untuk menginspirasi orang di sekitar kita. Kita juga adalah tiang doa. Andalkanlah Tuhan sehingga terangmu bercahaya,” tandasnya. /fsp