GPIB, Jakarta – Penatua Paulus Tenda, anggota jemaat GPIB Anugerah Bekasi mengungkapkan kegembiraannya ketika bercerita proses kesembuhannya dari Covid-19.
Pnt. Paulus yang juga menjabat sebagai ketua IV Pengurus Harian Majelis Jemaat (PHMJ) di gerejanya menjelaskan, ia sempat ke Manado untuk menghadiri kedukaan keluarganya.
“Setelah ikut sidang tahunan saya ke Manado karena ada kedukaan. Pulang dari sana badan saya lemah dan batuk-batuk serta sesak nafas. Saya langsung ke RS Hermina Grand Wisata, Bekasi, Selasa 10 Maret. Dari hasil rontgen dinyatakan kena infeksi paru dan boleh berobat jalan. Namun setelah beberapa hari di rumah, batuk saya tidak berhenti dan akhirnya saya ke rumah sakit lagi dan diisolasi selama 5 hari. Saya pikir setelah itu saya akan pulang namun justru saya dirujuk ke Wisma Atlet yang sebelumnya saya tidak tahu kenapa dibawa ke Wisma Atlet. Dan akhirnya saya diberitahu saya kena Covid-19.”
Kondisi dibawa ke Wisma Atlet membuat dirinya sempat down. “Apa lagi saya dikabari ada warga jemaat GPIB yang meninggal dan saya lihat juga ada yang dimasukan dalam peti. Namun setelah 3 hari saya mengalami depresi. Di hari ke 4, saya menyadari bahwa selama ini saya konsentrasi hanya pada penyakit saja, jika saya meninggal bagaimana? Namun saya berdoa dan membaca firman Tuhan. Dan saya diingatkan jangan berpikir hanya Covid-19, ada Tuhan yang bisa menyembuhkan. Di situ pemahaman saya berubah. Mulai dari situ saya tanamkan bahwa Yesus lebih besar dari Covid19. Akhirnya saya berpikir, kalau Tuhan berkenan, saya bisa sehat setiap hari dan itu menguatkan saya,” ujarnya bersemangat bercerita.
Akhirnya setelah diisolasi di Wisma Atlet selama 21 hari, tanggal 13 April lalu ia diperbolehkan pulang untuk dikarantina di rumah.
“Saya dipanggil dan dinyatakan saya negatif. Dan saya merasakan bahwa Tuhan pernah meninggalkan saya. Sejak itu saya di rumah dan dipisahkan dengan istri dan anak saya dan sekarang saya benar-benar sehat. Puji Tuhan juga keluarga saya di Manado dan di rumah juga negatif setelah dites dari pihak puskesmas dan juga dipantau oleh pihak kelurahan,” ucapnya.
Menutup kesaksiannya, Pnt. Paulus Tenda mengungkapkan harus mematahui imbauan pemerintah untuk menjaga jarak, setelah bepergian cuci tangan dan tetap di rumah saja. “Untuk saat ini jangan mudik dulu deh, mending di rumah dan kita kuatkan iman kita juga.” (lip)