GPIB, Palembang – Satgas Covid-19 Sinodal menuntaskan kerja layannya di empat Mupel. Mupel-mupel tersebut adalah Mupel Jatim, Mupel Jateng, Mupel Sumsel dan Mupel Lampung. Pelayanan itu adalah memberikan bantuan sosial di wilayah pelayanan GPIB itu berupa ratusan paket sembako. Dewan Persekutuan Kaum Perempuan Majelis Sinode juga turut serta dalam acara pemberian paket bansos ini.
Apresiasi luar biasa diberikan warga Mupel Jatim, Mupel Jateng, Mupel Sumsel dan Mupel Lampung atas kehadiran Satgas Covid-19 Sinodal. Tidak hanya sekadar memberikan paket sembako, pesan-pesan humanis untuk tetap patuh pada protokol kesehatan menjadi bagian yang terus digaungkan.
Kerja layan di Mupel Jatim tanggal 8 sampai 12 November 2020 tim Satgas Covid-19 Sinodal dan Dewan PKP menyapa warga jemaat di Malang, Bondowoso, Surabaya dan Madura. Sementara di Mupel Jateng penyaluran bansos disalurkan di Semarang. Sedangkan pelaksanaan bakti sosial di Mupel Sumsel dan Mupel Lampung diselenggarakan tanggal 6 sampai 10 Desember 2020.
Di Mupel Sumsel, acara diselenggarakan di GPIB Pniel, GPIB Karunia Karang Endah, GPIB Tiberias Bandar Agung. Dan di Mupel Lampung tim Satgas Covid-19 menjangkau GPIB Beth Tefilah, GPIB Immanuel, GPIB Silo, GPIB Maranatha, GPIB Marturia.
Ketua Satgas Covid-19 Tommy Masinambow mengajak warga Mupel Sumsel dan Mupel Lampung untuk tidak lengah menyikapi pandemi Covid-19 yang masih mewabah. “Iya, kami baharap semua tetap menjaga kesehatan sampai vaksin diberlakukan merata,” katanya saat memberikan sambutannya.
Menurut Tommy, kehadiran tim Satgas Covid-19 Sinodal juga berkat kerja sama yang baik dari GPIB Paulus Jakarta dan Dewan PKP, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Kementerian Kehutanan dalam hal penyaluran bibit-bibit tanaman produktif yang dibagikan kepada warga jemaat du Mupel Sumsel dan Mupel Lampung.
Ketua I MS Pdt. Marthen Leiwakabessy mengimbau kepada jemaat untuk tetap berhati-hati menyikapi pandemi covid-19. Walaupun situasinya zona hijau apalagi merah harus tetap berhati-hati. Kalaupun ingin melaksanakan ibadah harus berkoordinasi dengan tim Satgas Covid-19 setempat.
“Kami bertimakasih untuk bantuan yang diberikan dari Kemendes, Kementerian Kehutanan, GPIB Paulus Jakarta, Dewan Persekutuan Kaum Perempuan,” kata Pdt Marthen.
Koordinator Bidang Bantuan Sosial, Pdt Jan Jona Lumanauw mengatakan menyatakan rasa syukurnya dengan hadirnya tim Satgas Covid-19 Sinodal di Mupel Sumsel dan Mupel Lampung. “Kehadiran kami disini karena semangat kepedulian yang ditunjukkan rekan-rekan di tim Satgas Covid-19 Sinodal,” tutur KMJ Gloria Bekasi ini.
Pelayanan di masa pandemi membutuhkan perhatian khusus. Karena selain menjaga kondisi kesehatan di internal, Tim Satgas Covid-19 Sinodal juga melakukan monitoring tempat-tempat yang disasar sembari memastikan daerah tersebut masuk zona hijau atau merah. Untuk itu, beberapa tempat yang menjadi tujuan dilakukan penyemprotan disinfektan yang dibawa Tim Satgas Covid-19 Sinodal.
Ketua Dewan Perserkutuan Kaum Perempuan, Vicora van der MUUR-Tulende menyatakan sukacitanya bisa berbagi dengan warga jemaat di Mupel Palembang dan Mupel Lampung. Sebagaimana diketahui Dewan PKP selalu ambil bagian bersama-sama dengan Satgas Covid-19 dan Yayasan Diakonia dalam hal-hal pembinaan dan pelayanan di lingkup GPIB dan di masyarakat pada umumnya.
“Apa yang kami salurkan ini dalam masa pandemi ini adalah kepedulian kami Dewan Persekutuan Kaum Perempuan GPIB kepada warga jemaat yang membutuhkan,” kata warga jemaat GPIB Harapan Kasih Bekasi ini.
Rangkaian kerja layan Satgas Covid-19 Sinodal tak pernah berhenti. Sejak pandemi merebak pelayanan terus dilakukan. Bantuan-bantuan yang masuk ke Satgas Covid-19 Sinodal untuk disalurkan pun tak henti. Kepedulian yang tinggi warga GPIB dan masyarakat pada umumnya untuk berbagai menjad nyata melalui Satgas Covid-19 Sinodal ini.
Satgas Penanganan Covid-19 GPIB pernah menerima bantuan dari keluarga Chris Kanter berupa 10 thermo gun. Alat deteksi suhu tubuh itu selanjutnya diserahkan ke sejumlah jemaat yang membutuhkan alat tersebut.
Sementara itu Komunitas Kita Peduli juga telah menyalurkan alat pengukur suhu tubuh ke sejumlah wilayah, antara lain 30 thermo gun yang dikirimkan ke 10 jemaat dan 20 pelkes di seluruh Indonesia. Selain itu, Komunitas Kita Peduli juga mengirimkan APD berupa, 40 hazmat dan 500 surgical mask ke sejumlah rumah sakit di Tapanuli Utara melalui Bupati Tapanuli Utara.
Semua paket-paket bantuan tersebut dikirimkan via pesawat dan diharapkan dapat diterima kepada jemaat-jemaat dan rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan di sejumlah daerah di luar pulau Jawa.
Pandemi yang terjadi sejak beberapa bulan belakangan berdampak bagi banyak warga jemaat. Tim Satgas Covid-19 banyak mendapatkan empati untuk bersama-sama membantu mereka yang terdampak Covid-19, salah satunya dari komunitas Kita Peduli pimpinan Miranda Gultom.
Pembagian paket sembako pun disalurkan terdiri dari beras 5 kilo, minyak goreng, sardines, mie instan, teh celup, dan 2 masker dalam paket sembako. Juga bantuan pulsa bagi pelajar yang harus home schooling, dan beberapa guru yang dianggap kurang mampu.
Bantuan juga berupa pemberian hand sanitizer dan cairan disinfektan bagi warga kurang mampu yang berusia di atas 65 tahun dan yang berusia di bawah 65 tahun yang mempunyai masalah kesehatan yang dianggap rentan terhadap virus corona. Selain itu bantuan yang diberikan juga berupa masker bersam apaket sembako untuk para pemulung, penjual koran, dan tukang sampah. Serta APD dalam bentuk hazmat, masker, face shield, gloves, hand sanitizer dan disinfektan ke berbagai rumah sakit, puskesmas, dan Satgas Covid19 Sinodal GPIB.
Gerak layan Satgas Covid-19 Sinodal terus menjangkau mereka yang membutuhkan. Rencana ke depan, Tim Satgas Covid-19 Sinodal akan bergerak ke Mupel Kalselteng. “Rencana kami Satgas Covid-19 Sinodal akan menyapa warga jemaat di Mupel Kalselteng, mungkin Maret 2021,” kata Pdt Jan Jona Lumanauw menimpali saran Ketua Dewan PKP, Vicora van der MUUR. /fsp