GPIB Indonesia
  • Media GPIB
  • Tentang GPIB
    • TENTANG GPIB
    • Visi dan Misi
    • Pemahaman Iman
    • Majelis Sinode
    • Presbiterial Sinodal
    • PKUPPG
  • DIREKTORI
    • Departemen
    • Gereja
    • Pendeta
    • Yayasan
      • YAPENDIK
      • YAYASAN DIAKONIA
      • YAYASAN KESEHATAN
  • Berita & Artikel
    • SINODE
    • Kegiatan
      • M I S I O N E R
      • D I A K O N I A
    • Kegiatan PELKAT
      • PELKAT PA
      • PELKAT PT
      • PELKAT GP
      • PELKAT PKP
      • PELKAT PKB
      • PELKAT LANSIA
    • P E R S P E K T I F
      • I N S P I R A S I
      • Sosok
  • Sabda Digital
  • Arcus
  • Hubungi Kami

GPIB Indonesia

  • Media GPIB
  • Tentang GPIB
    • TENTANG GPIB
    • Visi dan Misi
    • Pemahaman Iman
    • Majelis Sinode
    • Presbiterial Sinodal
    • PKUPPG
  • DIREKTORI
    • Departemen
    • Gereja
    • Pendeta
    • Yayasan
      • YAPENDIK
      • YAYASAN DIAKONIA
      • YAYASAN KESEHATAN
  • Berita & Artikel
    • SINODE
    • Kegiatan
      • M I S I O N E R
      • D I A K O N I A
    • Kegiatan PELKAT
      • PELKAT PA
      • PELKAT PT
      • PELKAT GP
      • PELKAT PKP
      • PELKAT PKB
      • PELKAT LANSIA
    • P E R S P E K T I F
      • I N S P I R A S I
      • Sosok
  • Sabda Digital
  • Arcus
  • Hubungi Kami
SINODE

Cuci tangan Sesering Mungkin!

April 17, 2020

Melayani pasien di tengah wabah Covid-19 bagi dokter berusia 59 tahun ini butuh keberanian lebih. Dokter Ronald E. Rotinsulu sehari-hari bertugas di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Ratu Zalecha Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan.

“Menjadi dokter dan telah melayani selama 21 tahun adalah anugerah bagi saya. Kami semua harus berani melakukan pekerjaan ini untuk membantu masyarakat yang sakit karena wabah ini. Di tengah pandemi ini berharap semua sehat,” katanya saat membuka perbincangan.

Bertugas di UGD, kata dr. Ronald, masih banyak masyarakat yang belum paham, khususnya yang dari desa. Mereka takut karena akan diisolasi.

“Di sini kondisinya berbeda, ada warga yang tinggal di desa. Ada yang sudah mengetahui wabah ini, ada pula yang belum. Saya memaklumi karena mungkin mereka belum mendapat informasi yang lengkap. Kadang mereka yang diperiksa tidak mau terus terang dengan kondisinya karena takut diisolasi namun setelah discreening oleh tim. Mereka ditanyai, tinggal di mana, pernah keluar kota atau pernah kedatangan keluarga yang dari luar kota dari zona merah atau ada pertemuan. Dari situlah kami sudah mengetahui dan kami melanjutkan memeriksa kondisi badannya. Karena, sekarang ada gejala tanpa diketahui oleh orang tersebut atau OTG. Dan ternyata setelah kami gali, warga ini berhubungan dengan orang pendatang. Oleh karena itu kami meminta pasien untuk terus terang sehingga mudah ditangani. Memang pemerintah daerah di sini juga sudah mengisolasi warga yang terdampak,” kata dokter yang juga menjabat Daken di GPIB Maranatha, Banjarmasin.

Soal alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis, kata dr. Ronald, aturannya sama untuk dipatuhi oleh semua tenaga kesehatan. “Kami semuanya sudah mempersiapkan di rumah sakit ini. Meski demikian dalam kondisi terbatas tetap dilakukan. Jika di tempat lain menggunakan APD satu lapis, kami tiga lapis. Bahkan jas hujan juga kami gunakan yang penting tidak tembus,” katanya dengan nada riang.

Imbauan bagi warga menurut dr. Ronald yang juga aktif di Mupel Kalselteng ini, selalu patuhi aturan dari pemerintah.

“Yang pertama, ikuti perintah pemerintah setempat karena dengan demikian sudah sangat membantu bagi kami tenaga kesehatan. Kedua, setiap keluar rumah harus gunakan masker. Kemudian kebersihan pribadi masing-masing, dalam arti, cuci tangan lebih sering, apa yang kita pegang di luar setelah itu harus cuci tangan. Bahkan di kota Martapura ini, pemerintah sudah menyiapkan tandon dan sabun, agar masyarakat bisa mencuci tangan. Juga istirahat yang cukup dan makan makanan yang lebih baik, tidak harus banyak tapi cukup,” tandasnya.

Menjalani profesinya menurut dr. Ronald, ia amat bangga menjadi bagian dari RSUD Ratu Zalecha Martapura dan bagian dari masyarakat Martapura. “Dari sejumlah pasien yang dirawat di rumah sakit ini, pasien sembuh dan sudah dipulangkan ke rumah dan yang dirawat dengan status PDP 2 orang. Saya sangat bangga dan senang bertugas di rumah sakit ini, khususnya membantu yang sakit” ujarnya. (lip)

Cuci tangan Sesering Mungkin! was last modified: August 9th, 2024 by GPIB

Tinggalkan Komentar / Pesan Anda disini

2
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Calon Vikaris GPIB Tahun 2016

YAYASAN DIAKONIA GPIB SERAHKAN BANTUAN APD KE RS PERSAHABATAN

Peserta Konsultasi Sinodal Ekologi Tanam Pohon Matoa di Tahura SSH

Pesan MS GPIB Pada HUT GP ke-69: Kita Masih Diperhadapkan Dengan Isu-isu Kebangsaan

Satgas Covid-19 Bagikan 217 Paket Sembako di Bogor

GPIB Paulus, Sukses Di Vaksinasi, Kini Fokus Bantu Warga Isolasi Mandiri

Pdt. Dr. SAE Nababan Wafat. Pdt Gomar Gultom Bilang Nababan Selalu Ngotot, Tanpa Keadilan Perdamaian Semu

Safari Pelkes 2019 Jambi Jangkau Empat Pospel, “Morning Call” Menyemangati

RAAL Griya Asih Bertahan di Tengah Pandemi

Dengan Andong Bantuan Korban Banjir Diserahkan ke GPIB Pniel, Bandung

Kategori Artikel

  • STIKES
  • INFO VIKARIS
  • Featured
    • Slide
  • Kegiatan
    • Misioner
      • GERMASA
    • DIAKONIA
  • SINODE
    • Pesan-Pesan
    • Agenda
  • Kegiatan PELKAT
    • PELKAT PA
    • PLEKAT LANSIA
    • PELKAT PT
    • PELKAT GP
    • PELKAT PKB
  • Perspektif
    • Arcus

Majalah Arcus

Hubungi Kami

Majelis Sinode GPIB
Jl. Merdeka Timur. No.10
Gambir, Kota Jakarta Pusat
Jakarta, Indonesia
P: (021) 384 2895
P: (021) 384 9917
F: (021) 385 9250
E: admin@gpib.or.id

Direktori

  • Yayasan
  • Pendeta
  • Departemen
  • Musyawarah Pelayanan
  • Facebook
  • Email

@2016 - Majelis Sinode GPIB.