Yapendik Fajar Sion GPIB sukses melaksanakan zoominar dalam rangka penggalangan dana. Mengusung tema: Menata Diri Saat Pasca Pandemi, Yapendik Fajar Sion GPIB berhasil menghadirkan narasumber Dr. Peter Jacobs, SH, MPA Direktur Eksekutif Bank Indonesia mengulas Proyeksi Perekonomian Global dan Bagaimana Menyiapkan Diri dan Fabiola Noralita Sondahk Direktur Pemasaran Ritel PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memaparkan “I Know What Is Expected of Me”
Dr. Peter Jacobs, SH, MPA Direktur Eksekutif Bank Indonesia mengajak peserta daring untuk sesegera mungkin memanfaatkan waktu yang ada untuk melaukan segala sesuatunya di masa pandemi ini.
“Iya, kalau kita tidak segera melakukan terobosan nanti didahului orang lain,” kata Peter Sabtu 3 Oktober 2020 sembari menyebut banyak peluang yang bisa dilakukan di masa pandemi ini.
Fabiola Noralita Sondahk Direktur Pemasaran Ritel PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengatakan, untuk menjalankan bisnis perlu ketajaman dan kecepatan dalam memahami serta dapat menentukan situasi atau pun kondisi. Punya kemampuan untuk bertahanan dalam menjalani bisnis, kemampuan monitoring yang kuat, Sabtu 10 Oktober 2020.
“Harus mampu berfikir secara kritis dan rasional, fleksibel, cepat tanggap dan ada akal untuk mengambil tindakan dalam penyesuaian,” kata perempuan yang punya pengalaman 30 tahun di bidang penjualan, pengembangan produk dan pengembangan bisnis, serta selalu membangun tim yang sukses di industri jasa keuangan ini, Sabtu 10 Oktober 2020.
Bicara soal kepemimpinan, Fabiola mangatakan, pemimpin harus mampu menularkan kehebatannya kepada anak buah. “Sehebat apa pun kita, jika kehebatan itu hanya milik diri sendiri maka efeknya tidak akan optimal untuk organisasi,” tuturnya. Kehebatan itu, kata dia, akan menjadi bola salju yang terus membesar jika ditularkan kepada orang lain.
Ada yang mengatakan lebih berat memenej gereja ketimbang menata korporasi di dunia sekuler. Menurut Fabiola, mungkin karena korporasi itu ada objektif yang jelas, target yang karus dicapai dan semua orang bekerja denga upah yang jelas, sehingga dapat terpimpin dan dilakukan dengan profesional.
“Kalau di gereja semuanya berdasarkan pelayanan, sehingga setiap org merasa berhak utk mengatur krn toch tidak ada boss disitu. Orientasinya untuk saling menonjolkan diri menjadi tantangan tersendiri,” tandasnya.
Soal kaum milenial yang doyan pindah-pindah kerja, Fabiola mengatakan bahwa milenial sangat tergantung dengan lingkungan mereka lebih pede dengar temannya daripada orangtuanya. Jadi kalau dibilang bahwa mereka kurang bisa bertahan dan tekun menueur saya itu adalah fenomena generation mereka.
“Tantangan ada di orangtua untuk peduli kepada mereka dengan tetap mengajarkan soft skill dan bagaimana pendidikan di rumah sebagai lingkungan terkecil yang berinteraksi dengan mereka,” imbuh Fabiola.
Pengurus Pendamping Sekolah Fajar Sion Maylani Rumambi mengatakan rasa syukurnya kepada narasumber yang banyak memberikan masukan berarti bagi peserta zoominar menyikapi pandemi yang melanda ini dan khususnya terhadap renovasi sekolah Yapendik Fajar Sion Jakarta.
Sebagaimana diketahui bahwa Sekolah Yapendik saat ini tengah melakukan renovasi sekolah yang membutuhkan perbaikan yang saat ini tengah dikerjakan. Menurut Maylani, banyak hal yang tak terduga, setiap perjalanan pelayanan ini merupakan mujizat dalam merenovasi sekolah ini.
“Kita belum tahu kapan pandemi berakhir dan bagaimana kelanjutan renovasi sekolah yang baru berjalan sepertiga bagian ini. Satu hal yang saya imani, Tuhan sudah memulai pelayanan ini, Tuhan pula yang akan menyelesaikannya secara sempurna,” tutur Maylani. /fsp