JAKARTA, GPIB.or.id – Wisma GPIB yang kini dipakai sebagai tempat isolasi mandiri terus mendapatkan penambahan pasien terpapar covid-19. Hingga Sabtu 3 Juli 2021 pukul 21.00 wib telah menampung sebanyak 15 orang pasien. Sehari sebelumnya Wisma GPIB hanya ada 4 orang pasien.
Wisma GPIB yang berada di Jalan Medan Merdeka Timur 10 Jakarta bersebelahan dengan Kantor Majelis Sinode di area GPIB Immanuel Gambir Jakarta ini terus menjadi perhatian warga yang ingin melakukan isolasi mandiri karena terpapar covid-19.
Beberapa pasien yang akan masuk terpaksa ditolak karena kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk dirawat di Wisma GPIB. Pasien yang ditolak tersebut mengalami batuk dan sesak napas yang seharusnya mendapatklan perawatan medis rumah sakit karena perlu bantuan Oksigen ataupun ventilator.
“Maaf, kami tidak bisa menerima pasien dengan kondisi bergejala seperti batuk dan sesak napas karena di Wisma GPIB ini tidak memiliki sarana medis seperti Oksigen dan Ventilator,” kata Pdt Marthen Leiwakabessy, Ketua I Majelis Sinode GPIB.
GPIB dalam hal ini Majelis Sinode memperkenankan Wisma sebagai tempat isoman menindaklanjuti seruan dari PGI agar gereja-gereja peduli terhadap kondisi tingginya angka yang terpapar dan penuhnya rumah sakit sehingga tidak bisa menampung pasien.
Proses menerima perawatan bagi yang terpapar menurut Ketua I MS ini, dikoordinasikan dengan Satgas Covid GPIB yang diketuai Pnt Tommy Masinambow beserta tim medis didalamnya ada dokter, perawat dan tenaga lainnya.
“Beberapa dokter yang dilibatkan dalam penanganan medis pasien di Wisma GPIB ini adalah Dokter Griselda. P. Aer Sp.Kp dan Dokter John Paulus,” imbuh Pdt Marthen. /fsp