Majelis Sinode GPIB meminta Kaum muda sebagai harapan keluarga, masa depan gereja dan agen perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara senantiasa memperlengkapi diri dan hadir sebagai pemuda yang misioner.
“Dewasa ini kita masih diperhadapkan dengan tantangan dan persoalan yang begitu kompleks dan mengancam relasi hubungan baik antara pribadi dengan Tuhan, maupun antara pribadi dengan keluarga dan sekitar kita, masalah narkotika, pergaulan bebas dan kesenjangan sosial,” demikian pesan-pesan Majelis Sinode pada HUT ke-69 Pelkat Gerakan Pemuda GPIB tahun 2019.
Disebutkan, isu-isu kebangsaan yang menciderai keharmonisan dan kerukunan hidup bermasyarakat dalam keberagaman identitas diri sebagai contoh yaitu black campaign, hoax, terorisme, paham radikal, konflik SARA, dan fanatisme pada pilihan politik, serta isu-isu aktual lainnya yang sering terjadi belakangan ini.
Dan masih banyak lagi contoh-contoh isu kekinian dengan dampak positif juga dampak negatif. Pertanyaan yang menjadi renungan bersama adalah sebagai umat pilihan Allah yang telah diselamatkanNya, merespon dinamika, tantangan dan persoalan tersebut?
Merespon dinamika, persoalan dan isu-isu yang menciderai keharmonisan kehidupan antar umat beragama dan persatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, GPIB harus hadir memancarkan kasih Kristus yang sejati dalam setiap tindakan dan perbuatan.
“Mari kita bersama bergandengan tangan sebagai persekutuan keluarga Allah yang menyatu dalam kepelbagaian untuk proaktif di dalam memberikan dampak positif dan hadir secara nyata menjadi garam dan terang bagi dunia pada setiap pergumulan dan persoalan yang terjadi di sekitar kita khususnya dalam konteks berbangsa dan bernegara di tanah air Indonesia.”
Kehadiran sebagai warga jemaat secara umum dan secara khusus kehadiran kaum muda GPIB sebagai saksi-saksi Kristus di dunia haruslah memancarkan terangNya yang ajaib dan kasih Kristus yang sejati, sehingga melalui karya dan layan, misi Allah menjadi nyata bagi Dunia.
Gereja hadir dengan panggilan dan pengutusannya untuk selalu dapat mengusahakan dan mewujudnyatakan secara konkrit damai sejahtera yang adalah pemberian Allah.
“Melalui tindakan dan aksi nyata, kita harus mampu membawa perubahan bagi kesejahteraan umat dan kekuatan bangsa. Dalam upaya menjadi agen-agen perubahan tentunya profil Pelkat GP GPIB yang DINAMIS dalam menghadapi perkembangan zaman, kreatif menghasilkan karya yang inovatif dan bermanfaat bagi banyak orang, berbela rasa terhadap sesama, serta yang terutama memiliki spiritualitas iman kristiani yang teguh untuk berani mewartakan kabar sukacita dan keselamatan dari Yesus Kristus serta setia pada ajaran dan jalanNya.”
“Kesejahteraan umat dan terciptanya kekuatan bangsa dalam konteks realitas keberadaan GPIB di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan segala cita-cita, pergumulan serta tantangan hanya akan terwujud apabila setiap kita berdamai dengan Allah, berdamai dengan diri sendiri dan berdamai dengan ciptaanNya.”
Tentunya semua itu akan terwujud nyata apabila setiap pribadi memiliki hubungan yang intim dalam spiritulitas iman yang teguh kepada Allah. /fsp/frans