Perayaan hari ulang tahun (HUT) Yayasan Diakonia GPIB berlangsung sederhana. Ibadah syukur HUT yang mengambil tempat di ruang ibadah Majelis Sinode dilaksanakan bareng dengan ibadah karyawan Mejelis Sinode GPIB, Jumat 5/7/2019.
Tidak ada ornamen-ornamen gebyar disana-sini. Ruang Ibadah syukur tempat perayaan hanya dihiasi bendera-bendera kecil dan diakhir ibadah ada pemotongan kue HUT yang disaksikan fungsionaris Majelis Sinode antara lain Ketua I Pdt Marthen Leiwakabessy, Ketua II Pdt Eka Puimera, Ketua III Pdt Susi Rumeser, Ketua IV Pnt Adrie Nelwan, Sekretaris I Pdt Elly D. Pitoy De Bell, Bendahara Umum Pnt Ronny Wayong dan Bendahara I Edy Soe Ndoen.
Dalam pelayanannya, institusi yang berada dalam naungan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) yang diketuai Pnt Tommy Masinambow ini punya rekam jejak kerja yang bagus. Dalam beberapa tahun belakangan ini Yadia telah melakukan berbagai kegiatan sosial yang cukup fenomenal.
Yadia berani mengambil sikap untuk melakukan pelayanan keluar dari kebiasaan yang sebeleumnya hanya melayani kedalam. Tahun 2017 Yadia melakukan baksos di Minahasa, tahun 2018 berbaksos di Maluku, dan tahun 2019 ini akan masuk ke Amfoang Kupang NTT.
“Yadia selama ini sudah banyak melakukan baksos, dan puji Tuhan masyarakat yang datang tidak sedikit. Pada umumnya warga muslim banyak memanfaatkan melakukan pengobatan gratis,” kata Tommy Masinambow dalam sambutannya.
Pdt Elly D. Pitoy De Bell dalam khotbahnya pada ibadah syukur HUT Yadia meminta Yayasan Diakonia tetap semangat dalam menjalankan misinya. Sukses di Minahasa, Maluku harus terus dipacu untuk berikutnya masuk ke Amfoang Kupang NTT.
“Yadia harus tetap semangat. Diusia 25 tahun Yadia harus semakin baik. Ibarat perak makin di gosok makin mengkilap. Saya yakin itu, terbukti dua kali melakukan baksos di Tambora basis FPI,” tutur Pdt Elly.
Ketua IV Adrie Nelwan mengapresiasi kerja Yadia selama ini. Yadia dalam operasionalnya selalu mendapatkan respon yang bagus dari jemaat. Itu terlihat dari pendanaan kerja yang dilakukan.
“Dapat saya katakan disini, Yadia tidak menggunakan dana dari Majelis Sinode,” ujarnya. fsp/frans/arcus