arcus Ed. 24 – Peduli pada kesehatan wanita pada umumnya, Dewan Persekutuan Kaum Perempuan (Dewan PKP) Majelis Sinode GPIB mengadakan Seminar Kanker Payudara. Seminar yang dilaksanakan di Wisma GPIB di Jalan Medan Merdeka Timur Jakarta 28 Oktober 2018 ini cukup banyak diikuti oleh kaum perempuan.
Tidak hanya kaum wanita dari GPIB, peserta diluar GPIB pun ambil bagian dalam seminar dilaksanakan bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Agenda Seminar ini merupakan rangkaian program kerja Dewan PKP yang diketuai Ny. Vicora Van Der Mur – Tulende.
Tak tanggung-tanggung, selain menghadirkan dokter-dokter sebagai narasumber, kegiatan ini juga mendatangkan satu unit mobil Mamografi. Di kendaraan ini semua peserta semiar dapat melakukan pengecekan kesehatan berkaitan dengan kanker payudara. Mamografi adalah tipe khusus dari pencitraan yang menggunakan mesin rontgen dosis rendah untuk memeriksa payudara, menunjukkan jaringan, kelenjar, lemak dan pembuluh darah di bawah kulit payudara.
Pada seminar tersebut, para dokter yang merupakan narasumber selain memberikan masukan berupa teori juga mengajarkan berbagai gerakan pencegahan dan pengecekan kanker. Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal sel-sel payudara yang terkadang dapat dirasakan sebagai benjolan atau massa yang disebut tumor.
Suatu tumor payudara dapat bersifat jinak (tidak bersifat kanker) atau ganas (bersifat kanker). Penyakit telah menjadi salah satu penyebab utama dari tingginya angka kematian pada kaum wanita. Pada tahun 2015 saja, data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa telah ada 507 ribu wanita yang meninggal dunia akibat kanker payudara. Memang menakutkan, tapi sebenarnya jika ciri-ciri kanker payudara stadium awal bisa dideteksi, bukan tidak mungkin penyakit ini dapat disembuhkan. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui ciri awal kanker payudara sedini mungkin.
Kanker payudara yang paling umum terjadi, terbagi dalam beberapa jenis. Ductal carcinoma in situ, kanker ini tumbuh di duktus, dan tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. Jenis kanker ini termasuk kanker stadium awal dan mudah diobati. Namun demikian, kanker ini bisa menyebar ke jaringan sekitarnya jika tidak segera ditangani. Lobular carcinoma in situ, kanker yang tumbuh di lobulus. Sama seperti ductal carcinoma in situ, kanker ini tidak menyebar ke jaringan sekitarnya dan masih jenis penyakit kanker lainnya.
Bagaimana mencegahnya? Menjaga berat badan tetap ideal. Berat badan erat kaitannya dengan risiko kanker payudara. Wanita yang mengalami obesitas setelah masa menopause memiliki risiko terkena kanker payudara 20 – 40 persen lebih tinggi dibanding dengan yang mempunyai berat badan normal.
Utamakan makanan sehat. Pola makan sehat dengan mengutamakan asupan buah, sayuran, kacang-kacangan termasuk kacang kedelai, minyak sehat, dan antioksidan yang tinggi, dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara. Wanita yang sudah terkena kanker payudara pun hidupnya dapat lebih berkualitas, jika menghindari makanan berlemak. Daging berlemak, sosis, krim, margarin, mentega, dan minyak adalah berbagai jenis makanan yang harus dihindari sebagai usaha pencegahan kanker payudara.
Luangkan waktu untuk berolahraga. Aktif secara fisik dapat menurunkan risiko kanker payudara. Sebaliknya, risiko kanker payudara meningkat pada wanita yang sudah bertahun-tahun tidak pernah mengolah fisiknya lagi. Standar untuk melakukan olahraga intensitas sedang (seperti bersepeda dan jalan cepat) adalah selama 2 jam 30 menit per minggu.
Hentikan kebiasaan merokok. Anda yang pernah menjadi perokok saja masih memiliki risiko terkena kanker payudara sebesar 6-9 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak pernah merokok sama sekali. Kondisi yang lebih buruk bisa Anda alami jika masih aktif merokok, yaitu 7-13 persen lebih berisiko untuk terkena kanker payudara.
Membatasi minuman beralkohol. Mengonsumsi minuman beralkohol satu gelas tiap hari dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara sebesar 7-12 persen. Potensi terkena kanker payudara akan lebih tinggi jika biasa minum minuman beralkohol lebih dari segelas per hari. Hal ini dapat terjadi karena ada kaitan antara tingkat alkohol dengan perubahan jumlah hormon di dalam darah. Karena itu, mengurangi konsumsi alkohol juga merupakan salah satu cara mencegah kanker payudara. Bahkan jika memungkinkan, disarankan untuk menghentikannya sama sekali.
Menyusui bayi secara teratur. Menyusui bayi dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara hingga 22 persen. Sejauh ini belum diketahui pasti mengapa menyusui dapat mencegah kanker payudara. Namun, diduga menyusui dapat membantu keseimbangan hormon, mencegah paparan zat pemicu kanker, dan menghindari kerusakan sel payudara.
Membatasi terapi hormon. Terapi hormon biasa dilakukan oleh wanita terkait dengan masa menopause. Terapi menggunakan hormon estrogen dan progesteron ini biasanya bersifat jangka panjang. Karena itulah, terapi ini berisiko meningkatkan kanker payudara. Apabila Anda benar-benar membutuhkan terapi hormon, konsultasikan kepada dokter agar kadar hormon tersebut dapat dikurangi.
Hindari terkena paparan radiasi. Ada beberapa hal yang mungkin membuat Anda terpapar radiasi tingkat tinggi, misalnya menjalani pemeriksaan CT scan, bekerja di fasilitas kesehatan yang menggunakan radiasi, dan terpapar asap kendaraan atau bahan-bahan kimia. Jadi, lindungi diri Anda dari paparan tersebut dan hindari semaksimal mungkin.
fsp/dari berbagai sumber