GPIB, Jakarta – Sebuah gedung gereja diresmikan, berdiri cukup artistik di tengah pemukiman warga. Peresmian dilakukan oleh sejumlah perangkat pemerintahan setempat disaksikan Ketua Umum Majelis SINODE GPIB Pdt Drs Paulus Kariso Rumambi M. Si, Ketua Majelis Jemaat GPIB Petra Jakarta Pdt Adriano Wangkay S. Th dan Ketua Panitia Pembangunan Cornelis Kale Ludji.
Rumah ibadah umat Kristiani yang dinamakan Bethesda berada di Semper Barat Cilincing Jakarta Utara ini merupakan properti dari GPIB Petra Jakarta Utara yang dibangun kembali karena melihat kondisinya yang memerlukan pembenahan.
Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Desi Putra didampingi Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jakarta Utara, KH.Wirta Amin Assalaf dalam sambutannya secara virtual berharap gereja Bethesda bisa dirasakan manfaatnya.
“Selain menjadi tempat ibadah, kami harap Gereja Bethesda juga bisa berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial sehingga keberadaan gereja ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang ada disekitarnya,” ungkap Desi Putra yang berbicara dari Ruang Fatahillah, Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Jumat (16/10/2020).
Ia berharap kolaborasi pengurus gereja dengan umat dan unsur lainnya dapat terjalin dengan baik. “Apalagi di masa pandemi COVID-19, pengurus gereja dapat mengajak masyarakat untuk ikut mencegah penyebaran COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” tuturnya.
Dikatakan, sejumlah aktivitas keagamaan di tempat ibadah pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi sudah berjalan mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2020 tentang pemberlakuan pelaksanaan kegiatan/aktivitas di tempat ibadah selama PSBB masa transisi menuju masyarakat sehat, aman dan produktif.
“Ada persyaratan yang harus dipatuhi saat menjalankan aktivitas keagamaan di tempat ibadah diantaranya kapasitas jamaah hanya 50%, melakukan pengukuran suhu tubuh, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membawa sendiri perlengkapan ibadah, membersihkan tempat ibadah, melakukan disinfeksi sebelum dan sesudah kegiatan ibadah dan sebagainya. Semuanya itu harus dilaksanakan untuk mencegah penyebaran COVID-19,” imbuhnya.
Arsitektur gedung gereja tampak anggun dengan dominan warna putih. Bagian depan dihiasi padanan tiga tiang warna merah, kuning, dan hijau menjadi daya tarik tersendiri. Bagian dalam ruang gereja dihiasi dengan dekorasi kaca yang merupakan kalender tahun-tahun gereja dan bagian belakang terdapat ruang konsistorium.
KMJ setempat, Pdt Adriano Wangkay mengatakan, gedung Bethesda ini hadir sejak 1971. Karena mengalami musibah banjir pada 2015 dengan Kejadian runtuhnya mimbar maka dilakukan pembangunan kembali.
“Pada tahun 2018 dibentuk Panitia untuk pembangunan kembali gedung Bethesda. Lalu melakukan segala urusan perizinan, inilah yang dilakukan Pak Ludji Kale, Ketua Panitia dan keluarlah Surat izin tahun lalu,” kata Pdt Wangkay.
Pada Februari 2020 dimulailah pembangunan kembali gedung Bethesda ini diperkirakan selesai pada 2021 namun sekarang sudah selesai.
/fsp