Yayasan Diakonia (YADIA) GPIB terus menata diri, menggeliat dalam kebersamaan di tengah perbedaan sekalipun. YADIA bergerak memberi motivasi sukacita menembus jarak mengatasi beragam kelemahan.
Mengatakan itu Ketua YADIA, Pnt Tommy Masinambow dalam sambutannya pada perayaan 25 tahun YADIA di Lawang Malang Minggu 21 Juli 2019.
Dalam karya layannya, YADIA telah melakukan berbagai kegiatan yang sangat dibutuhkan masyarakat pada umumnya, tidak hanya internal di GPIB tapi juga kepada warga masyarakat pada umumnya.
Kegiatan yang dilakukan a.l. baksos pengobatan gratis, sunatan masal dan penyediaan air bersih dibeberapa pos pelkes dan terus berkarya bagi anak asuh dan lansia di Rumah Asuh Anak dan Lansia (RAAL) Griya Asih Lawang.
DaIam Program Kerja Yayasan Diakonia GPIB Tahun 2019-2020, YADIA GPlB berupaya untuk berdampak kehadirannya melalui program-program kerjanya.
“Kami juga membantu biaya pendidikan bagi anak Pendeta berprestasi, membantu para Pendeta Emeritus dan keluarga untuk pembiayaan BPJS Kesehatan,” tandas Tommy.
Dalam pelaksanaan baksos, YADIA menyediakan dokter Umum, dokter Mata dan dokter Gigi serta masih banyak lagi program Pelayanan yang sering dilaksanakan bersinergi dengan Departemen Pelkes dan Unit Crisis Center GPIB.
“Di ulang Tahun YADIA ke-25 atau Ulang Tahun Perak mari kita untuk mengevaluasi kinerja pelayanan kita dalam melaksanakan panggilan dan pengutusan gereja untuk bersaksi, bersekutu dan melayani,” ajak Tommy.
“Di awal tahun pelayanan kami Pengurus Yayasan Diakonia GPIB Masa Tugas 2015 -2020 adalah mensosialisasikan tugas dan fungsi YADIA GPIB ke jemaat-jemaat bahkan MupeI-mupel GPIB, kami sempat sedih ternyata banyak yang tidak mengenal bahkan tidak tahu tentang keberadaan YADIA GPlB dan Rumah Asuh Anak dan Lansia (RAAL) Griya Asih Lawang.” /fsp/frans