Jakarta, GPIB – Musyawarah Pelayanan (Mupel) GPIB di Bali – NTB ikut bergerak membantu warga jemaat yang berdampak ekonomi dari wabah Covid-19. Menurut Pdt. Chally Manuputty, dari 8 jemaat yang tergabung dalam Mupel Bali-NTB sepakat untuk membantu warga yang berdampak secara ekonomi.
“Warga jemaat di Bali NTB yang bekerja di sektor pariwisata hampir 90 persen berdampak secara ekonomi dan sudah dirumahkan. Bali dan NTB sudah sepi dari turis sehingga sektor pariwisata otomatis drop sehingga mempengaruhi warga jemaat yang bekerja di sektor ini. Jadi kami 8 jemaat bersepakat memberikan bantuan untuk hal ini,” kata Pdt. Chally.
Satu minggu lalu, kata Pdt. Chally aksi bantuan dilakukan oleh GPIB Pniel Singaraja, Buleleng sudah memberikan bantuan kepada warga jemaat yang terkena dampak.
“Dan hari ini Selasa (7/4), GPIB Marantha Denpasar mmberikan bantuan, hari Kamis (9/4) nanti GPIB Ebenhaezer, Gianyar dan GPIB Shalom Monang Maning melakukan hal sama. Juga GPIB Eklesia bandara juga sudah melakukan bantuan berupa pemberian hand sanitizer dan memberikan bantuan sembako. Di Lombok GPIB Immanuel Bung Karno dan Immanuel WR Supratman sedang melakuan hal yang sama. Sehingga kami bergerak serentak memprioritaskan warga jemaat yang berdampak karena memang sebagian besar hidup dalam sektor pariwisata.”
Untuk aksi di GPIB Maranatha Denpasar, menurut Pdt.Chally, bantuan berupa natura, beras, minyak, telur dan beberapa bahan pokok yang dibutuhkan oleh warga jemaat dan ada sekitar 240 lebih paket yang dibagikan dan akan diberikan secara bertahap, dengan prioritas warga yang sangat membutuhkan.
Bantuan ke Rumah Sakit
Selain bantuan bagi warga jemaat, Mupel Bali NTB juga memberikan bantuan ke rumah sakit di Bali dan Lombok.
“Kami memberikan bantuan ke Rumah Sakit Sanglah. Karena rumah sakit ini yang menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien Covid. Berita yang kami dapatkan, RS Sanglah ini kewalahan karena pasien yang demam yang datang cukup banyak. Dan itu tidak dapat diprediksi, apakah mereka demam karena terpapar Covid atau demam karena penyakit demam berdarah. Karena di Bali, saat ini juga sedang terjadi wabah demam berdarah. Dan mereka kehabisan stok masker dan sarung tangan. Kami sepakat akan memberikan bantuan ke rumah sakit tersebut.”
Selain rumah sakit Sanglah, menurut Pdt. Chally, juga akan diberi bantuan rumah sakit di Lombok. “Kami akan memberikan bantuan yang sama ke rumah sakit di Lombok. Saat ini sedang merancang kebutuhan apa yang diperlukan, khususnya di rumah sakit-rumah sakit yang menjadi rujukan. (lip)