Tim Bakti Sosial Yayasan Diakonia GPIB telah siap merambah Amfoang Nusa Tenggara Timur. Tim baksos ini akan berada di Amfoang 19 sampai dengan 24 September 2019 melaksanakan berbagai kegiatan sosial antara lain pengobatan gratis, perkunjungan ke panti asuhan dan perbaikan sarana ibadah.
Atas kesiapan yang maksimal ini, maka Minggu 15/9/2019 diadakan ibadah pengutusan di GPIB Paulus Jakarta yang dipimpin Ketua Majelis Jemaat GPIB Paulus Jakarta Pdt. Drs. Jeffrey Willem Christiaan Sompotan, S.Th yang dihadiri Ketua IV Majelis Sinode GPIB Pnt Adrie Nelwan, Ketua YADIA Pnt Tommy Masinambow dan Ketua Panitia Pdt Jan Jona Lumanauw.
Pdt Jeffrey dalam kesempatan itu mengatakan sangat mengapresiasi apa yang akan dilaksanakan Yayasan Diakonia (YADIA) di Amfoang NTT.
“Kami bersyukur banyak orang yang Tuhan pakai dalam pekerjaan Tuhan, untuk menyatakan cinta kasihMu kepada dunia khususnya untuk saudara-saudara kami di Amfoang NTT,” kata Pdt Jeffrey dalam doanya.
Karenanya, kata Pdt Jeffrey, Tuhan menyertai perjalanan Tim Baksos ini, beri kesehatan, beri sukacita melayani, beri motivasi murni untuk melayani, sehingga kehadiran Tim Baksos ini bisa menjadi berkat bagi masyarakat di Desa Amfoang dan mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan.
“Berkati semua sarana transportasi yang digunakan, di darat maupun di udara. Berkati kebersamaan dengan pemerintah di sana supaya ada kerja sama yang baik dan pelaksanaannya sungguh membawa sukacita dan memberi kesaksian yang memuliakan nama Tuhan.”
Pengamatan di lapangan, Panitia Pelaksana Baksos Amfoang Kupang NTT dan Pengurus Yayasan Diakonia GPIB berkomitmen untuk menyukseskan perhelatan baksos di NTT ini.
Dalam pelayanannya, institusi yang berada dalam naungan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) ini punya rekam jejak kerja yang bagus. Dalam beberapa tahun belakangan ini YADIA telah melakukan berbagai kegiatan sosial yang cukup fenomenal.
YADIA tidak hanya melakukan pelayanan ke dalam, kini berani mengambil sikap untuk melakukan pelayanan keluar dari kebiasaan yang sebelumnya hanya melayani ke dalam. Tahun 2017 Yadia melakukan baksos di Minahasa, tahun 2018 berbaksos di Maluku, dan tahun 2019 ini masuk ke Amfoang Kupang NTT.
“Yadia selama ini sudah banyak melakukan baksos, dan puji Tuhan masyarakat yang datang tidak sedikit. Pada umumnya warga muslim banyak memanfaatkan melakukan pengobatan gratis,” kata Tommy Masinambow dalam sambutannya saat merayakan HUT 25 tahun YADIA.
Pdt Elly D. Pitoy De Bell dalam khotbahnya pada ibadah syukur HUT YADIA belum lama ini meminta YADIA tetap semangat dalam menjalankan misinya. Sukses di Minahasa, Maluku harus terus dipacu untuk berikutnya masuk ke Amfoang Kupang NTT.
“Yadia harus tetap semangat. Diusia 25 tahun YADIA harus semakin baik. Ibarat perak makin di gosok makin mengkilap. Saya yakin itu, terbukti dua kali melakukan baksos di Tambora basis FPI,” tutur Pdt Elly.
Ketua IV Adrie Nelwan bangga atas kerja YADIA selama ini. YADIA dalam operasionalnya selalu mendapatkan respon yang bagus dari jemaat. Itu terlihat dari pendanaan kerja yang dilakukan.
“Dapat saya katakan disini, YADIA tidak menggunakan dana dari Majelis Sinode,” ujarnya. fsp/ans