GPIB, Jakarta – “Khawatir Boleh, Hilang Harapan Jangan” menjadi tema menarik dalam sebuah acara Ibadah Gelar Wicara yang menampilkan narasumber Pdt Dr. Nancy Nisahpih-Rehatta, M.Th dengan moderator Vicora van der MUUR.
Menarik karena acara yang disajikan secara live streaming dari GPIB Shalom Jakarta, 7/11 ini mampu menjawab tantangan yang ada di masyarakat pada umumnya dan gereja khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
“Jangan kuatir tentang hidupmu, Matius 6:25. Makanan dan minuman menjadi kebutuhan, tetapi ketika kekhawatiran menjadi beban sehingga stress dan sakit, kita harus hati-hati,” kata Pdt Nancy, pendeta GPIB pertama yang meraih Doktor Antropologi di Universitas Indonesia.
“Kalau kekhawatiran merusak relasi dengan Tuhan maka jangan khawatir. Serahkan segala khawatir kepada-Nya sebab Ia memelihara kamu. Orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru. Mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, mereka berlari tiak menjadi lesu, mereka berjalan tapi tidak lelah.”
Moderator Vicora van der MUUR yang juga Ketua Dewan Persekutuan Kaum Perempuan (PKP) GPIB mengatakan, khakawatiran akibat pandemi tidak bisa dihindari, banyak yang berubah karena virus corona. Sesuatu yang tidak biasa harus dibiasakan. Semua untuk memutus mata rantai corona. Kalau dulu saat keluar rumah hanya butuh dompet, handphone, sekarang kita butuh masker dan handsanitizer.
Menjawab itu, Pdt Nancy mengatakan, gereja harus bergerak. Apa yang harus dilakukan adalah bagaimana packaging ibadah dibuat menarik termasuk pemilihan pengkhotbahnya. “Kalau pelayanan yang membuat orang terberkati akan membuat orang dengan sukacita memberi,” tuturnya.
Dikatakan, hidup adalah seni menggambar tanpa penghapus. Jadi berhati-hatilah dalam mengambil keputusan di tiap lembaran berharga dalam hidupmu. Saat semua pintu rasanya tertutup, carilah cahaya sekecil apapun, itu kesempatan. /fsp