GPIB, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pastoral Indonesia (API) Pdt. Dr. Liesye A. Sumampouw meminta kreatif ketika situasi sulit, seolah semua pintu tertutup, semua jalan seolah tak berujung bahkan buntu terlihat.
Sejarah membuktikan bahwa tidak ada masalah yang tanpa jalan keluar. Dibutuhkan kreativitas, inovasi dan kemauan kuat untuk mengelola kesulitan menjadi peluang, sehingga orang tidak larut dalam kebuntuhan, kepanikan, dan keputusasaan dan kepasrahan tetapi berusaha untuk melakukan evaluasi introspeksi pada pola pikir, dan perilaku hidup terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan sehingga menemukan solusi dalam memaknai kehidupan.
Realitas hidup ini, dinamis penuh tantangan sekaligus peluang. Seperti pepatah kuno Life is a struggle, there is no life without a struggle. Hidup adalah perjuangan tidak ada hidup tanpa perjuangan.
“Kita kini ada dalam zone – situasi dan kondisi itu, pendemi covid-19 memberi ruang, panggung bagi kita untuk berkaca, melihat kebelakang, melihat diri, bagaimana pola perilaku kita mengelola diri dan mengelola lingkungan kita, agar kita hidup sehat, sejahtera, harmoni dengan sesama dan lingkungan sebagai pertanggung jawaban iman kita terhadap sang Khalik,” tutur Pdt Liesye saat membuka webinar “Antropologi Perilaku Manusia dan Rekonsiliasi Ciptaan” yang diselenggarakan Pengurus Pusat Asosiasi Pastoral Indonesia (API) belum lama ini.
Narasumber Dr. A. Sonny Keraf Tokoh Lingkungan Hidup, Menteri Lingkungan Hidup di tahun 1999- 2001 mengatakan, bencana lingkungan hidup memberikan dampak sosial berupa kemiskinan, kelaparan , konflik sosial, penyakit, kurang gizi, mutu hidup rendah, sanitasi buruk, kualaitas manusia rendah.
“Covid-19 bukan hal baru yang mengejutkan, ini salah satu puncak bencana lingkungan hidup yang sudah lama diramalkan, walaupun tidak spesifikmenyinggung Covid-19,” katanya.
Lanjut kata Pdt Liesye yang juga Ketua Umum Gereja-gereja Protestan di Indonesia (GPI) ini mengatakan, orientasi dan perilaku berteologi, dan etika kehidupan perlu dikembangkan ditengah masa sulit seperti ini. Dalam konteks itu sudah sangat banyak webinar dan usaha-usaha yang dilakukan oleh hampir semua pihak untuk mengelola situasi ini, sehingga masyarakat dunia boleh mengalami rasa aman, sejahtera, normal dan selalu berdamai dengan diri sendiri serta lingkungannya.
Melalui webinar ini berharap dapat menambah pencerahan bagi bagi peserta untuk mengelola perilaku terhadap alam, lingkungan hidup. Setiap orang tidak menghendaki untuk sakit, walapun kadang terhindari, tetapi juga hidup sehat itu juga pilihan. Sehingga manusia bisa memelihara, merawat tubuhnya sebagai insan ciptaan, sehingga terhindar dari bencana. Peserta mendapatkan kiat bagaimana mengelola lingkungan sehingga terhindar dari wabah lingkungan.
API merancang webinar ini dengan dukungan dari Badan Pelaksana Harian Gereja Protestan di Indonesia (GPI) dan dari Rektor Institute Agama Kristen Negeri Manado – IAKN, Pdt. Dr. Jeane M. Tulung, S.Th., MPd, yang telah menjadi mitra layan dari Asosiasi Pastoral Indonesia (API) dan mensupport secara penuh pelaksanaan kegiatan ini.
Webinar menghadirkan narasumber Pdt. Dr. Margaretha M Hendriks- Ririmase Pendeta GPM, Prof. Dr. J.B. Giyana Banawiratma, dosen pada Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. A. Sonny Keraf Tokoh Lingkungan Hidup, Menteri lingkungan Hidup di tahun 1999- 2001 menyoroti Dinamika perilaku manusia terhadap lingkungannya, Dr. Benyamin Sihombing, MPH Praktisi Kesehatan masyarakat, menyoroti Covid-19. fsp