Langkah pasti Edi Damansyah, Bupati Kutai Kartanegara saat memasuki Pendopo Bupati, Pendopo Odah Etam Tenggarong Kukar memberi pesona tersendiri bagi warga GPIB. Saat itu warga GPIB yang tengah berkumpul untuk menyemarakkan HUT GPIB ke-71.
Kumandang Indonesia Raya pun dilantunkanmenandakan dimulainya rangkaian kegiatan HUT 71 Tahun GPIB Sabtu 2/11 di Pendopo itu tempat dilaksanakannya Talk Show dan Deklarasi dukungan GPIB terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia ke-Kabupaten Kukar.
Bupati Edi Damansyah menyatakan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Majelis Sinode GPIB karena sudah bersama-sama menjaga kerukukan dan melakukan pembinaan umat, dan bergandengan tangan sehigga Kukar tetap aman. “Pemerintah memberikan jaminan pelaksanaan ibadah, kita jaga persatuan dan kesatuan,” tutur Edi.
Pro dan kontra pemindahan IKN, Bupati Edi mengajak seluruh masyarakat Kukar untuk saling bergandengan tangan dalam menjaga kondisifitas yang telah terjaga dengan baik selama ini. Ia berharap peran serta dan kontribusi seluruh pihak sehingga apa yang telah terjaga dengan baik bisa dipertahankan.
Rangkaian HUT GPIB ke-71 di Tenggarong ini berjalan semarak. Keesokan harinya, Minggu 3/11 dilaksanakan Ibadah syukur di GPIB Efata Tenggarong, Kukar. Ungkapan bahagia begitu terasa atas apa yang Tuhan buat bagi GPIB.
Ketua Umum Majelis Sinode GPIB, Pdt Drs Paulus Kariso Rumambi M.Si menyambut sukacita atas pelaksanaan HUT 71 tahun GPIB di Tenggarong ini.
“Kita sangat bersyukur 71 Tahun GPIB ini yang awalnya hanya 53 jemaat di tahun 1948, dan sekarang bertumbuh menjadi 325 jemaat di tahun 2019,” kata Rumambi.
Ia berharap di ulang tahun ke-71 GPIB, peran gereja yang ada di desa dan pedalaman bisa terus ditingkatkan sinerginya bersama-sama pemerintah.
Ibadah syukur yang dihadiri Fungsionaris Majelis Sinode GPIB juga melibatkan segenab warga jemaat GPIB Efata Tenggarong dan Pos-pos yang ada didalamnya. Yang luar biasa warga jemaat dari Musyawarah Pelayanan (Mupel) ambil bagian dalam acara HUT ini antara lain, Kaltim I, Kaltim II, Kalselteng, Kaltara Berkat dan Gereja-gereja denominasi lainnya seperti Gereja Toraja.
Perayaan yang bertema “Banyak Sukunya, GPIB Indonesia Banget” tersebut turut dihadiri Perwakilan Dewan Ketahanan Nasional RI Mayjen TNI Issac Marcus P, Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura H Aji Muhammad Arifin, Camat Tenggarong Arfan Boma, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kukar Sabran, perwakilan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kukar, serta tokoh masyarakat, tokoh lintas agama serta tamu undangan lainnya dan perwakilan GPIB seKaltim dan luar daerah.
“Saya minta jemaat besar jangan hanya fokus pada membesarkan gereja. Habis bangus gereja, bangun gedung serba guna, lalu pasang AC tapi mari memperhatikan Pos-pos pelayanan untuk dilembagakan,” tandas Pdt Rumambi.
Talk show yang diselenggarakan fokus pada Optimalisasi Peran Gereja Dalam Sinergitas Masyarakat dan Pemerintah Menyongsong Perpindahan Ibu Kota Negara. Adapun narasumbernya dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Rifani, perwakilan Dewan Ketahanan Nasional Mayjen TNI Issac Marcus P.
Ketua Panitia HUT ke-71 GPIB, Yudiarta mengatakan dipilihnya Kabupaten Kukar sebagai tuan rumah penyelenggara merupakan hasil kesepakatan bersama, hal itu dikarenakan Kukar memiliki nilai budaya yang kental serta sejarah berdirinya pertama kali kerajaan tertua di Indonesia dan telah diputuskannya pemindahan IKN oleh Presiden RI Joko Widodo.
fsp