GPIB, Bogor – Ada yang sedikit berbeda dengan pemberian bantuan sembako bagi sejumlah warga yang berdampak pagebluk Covid-19 di Bogor yang dilakukan tim Satgas Covid-19 GPIB melalui GPIB Zebaoth, pada Senin (8/6).
Paket sembako berjumlah 209 paket sembako diberikan kepada jemaat dan masyarakat Bogor yang berisi beras 4 kilogram, telur 1 kilogram, gula 1/2 kilogram, 1 bungkus teh bubuk, mie instan 5 bungkus serta panduan pembuatan Akuaponik untuk pemberdayaan ekonomi.
“Pembagian sembako dibagikan ke jemaat dan masyarakat yang terdampak dari Covid19, sebagian dari mereka adalah peserta diakonia, ada yang berusaha membuka warung, ojek online dan warga lansia. Karena jumlah penerima bantuan semakin bertambah, pada Maret terdata sebanyak 60-an orang namun sekarang sudah mencapai 209 org. Untuk itu, gereja berinisiatif mulai memikirkan pemberdayaan budidaya sayur-sayuranan dan ikan memalui metode Akuaponik yang direncanakan dilakukan di gereja dan rumah-rumah jemaat. Tujuannya, selain untuk meningkatkan imunitas jemaat dengan mengonsumsi pangan sehat berupa sayur-sayuran dan ikan, juga bisa menjadi sumber pendapatan,” kata Chris Wangkey kepada redaksi.
Dalam sistem akuaponik, ikan dan tanaman dipelihara bersama-sama dan akan bersimbiosis mutualisme. Tanaman memperoleh media dan nutrisi dari air kolam dan limbah kotoran ikan, sedangkan ikan mendapat media hidup di air yang bersih setelah dibersihkan oleh tanaman.
Limbah kotoran ikan banyak mengandung zat amoniak yang dapat diubah oleh cacing dan mikroba di sekitar akar tanaman menjadi zat lain. Zat lain inilah sebagai nutrisi yang amat dibutuhkan oleh tumbuhan.
Selanjutnya air dialirkan ke kolam ikan, namun sebelum masuk ke kolam ikan, air yang mengandung kotoran ikan disaring dan sisa-sisa kotoran ikan itu akan digunakan lagi unuk menutrisi tanaman lain. Bila air tidak disaring maka akan berpengaruh terhadap ikan.(lip)