GPIB, Jakarta – Majelis Sinode GPIB mengundang warga jemaat dalam hal Kaum Perempuan untuk menghadiri ibadah syukur Asian Church Women Conference (ACWC) yang akan dilaksanakan pada: Hari – tanggal: Sabtu, 28 November 2020, Waktu: Pukul 10:00 s/d 12:00 WIB, Media: Kanal Youtube Dewan PKP GPIB: https://youtu.be/-68vWd5QW3k
Ibadah ACWC ini mengambil tema: Menerobos Tembok, Menutup Jurang Pemisah dan Maju Dalam Solidaritas.
Link Tata Ibadah: https://drive.google.com/file/d/1jj9qllYzbNGlDnu8FwkJIhOb8RyCHP2D/view?usp=drivesdk
Ibadah ACWC ini seharusnya dilaksanakan oleh masing masing Mupel mengingat pandemi Covid-19 yang belum berakhir, maka kegiatan Ibadah ini dilaksanakan live streaming dari Gedung Gereja GPIB Harapan Baru, Bekasi dengan menaati protokol kesehatan.
Latar Belakang terbentuknya ACWC
Pada tahun 1958 perempuan Gereja Presbyterian mengadakan suatu pertemuan di Purdue University, IndianaAmerika Serikat. Dalam pertemuan ini hadir sekitar 5000 perempuan dari Amerika Serikat, Eropa, Afrika, Amerika Selatan dan Asia.
Perempuan utusan gereja dari Indonesia pada saat itu diwakili oleh Pdt. Ny. Margareth Dharma Angkuw, S.Th. Beliau secara aktif ikut mendorong pembentukan ACWC atau Persekutuan Perempuan Gereja Asia, bersama tokohtokoh perempuan gereja dari berbagai negara Asia lainnya, seperti: Mrs. Rayana MA dari Hongkong; Mrs. Rosano Aitenza dari Filippina; Mrs. Junuan Sriyakhan dari Thailand; Mrs. Manorama Chopade dari India; dan Mrs. Shakuntala Bhan dari Pakistan.
Pada pertemuan perempuan Gereja di Amerika Serikat itu, perempuan dari Asia memutuskan untuk mengadakan pertemuan yang diselenggarakan di Hongkong pada tanggal 1530 November 1958 dan melahirkan ACWC atau Persekutuan Perempuan Gereja di Asia. Pertemuan itu dianggap sebagai Sidang Raya I ACWC, dan 15 November 1958 ditetapkan sebagai hari lahir ACWC. Kini Negara Anggota ACWC terdiri dari 19 negara, yaitu Hongkong, India, Indonesia, Korea, Malasyia, Selandia Baru, Australia, Pakistan, Taiwan, Thailand, Nepal, Jepang, Myanmar, Bangladesh, Filipina, Cina, Kamboja, Mongolia, dan Sri Lanka. /fsp