Jakarta, GPIB – Bupati Sangihe Sulawesi Utara Jabes Ezar Gaghana, SE, ME menyatakan rasa bangganya atas kepedulian Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat dalam hal ini Yayasan Diakonia (Yadia) GPIB yang akan melaksanakan bakti sosial di Sangihe Sulawesi Utara pada Agustus 2021 nanti.
Rasa bangga ini dinyatakan dengan kehadiran orang nomor satu di Sangihe ini beserta staf dengan melakukan audiensi ke Kantor Majelis Sinode GPIB Jumat (28/5/2021). Kunjungan Jabes Ezar Gaghana ini merupakan kunjungan kedua yang sebelumnya pada 17 Januari 2020.
Kedatangan Bupati Jabes ini diterima Fungsionaris Majelis Sinode Pdt Melkisedek Eka Puimera M.Th, Ketua Panitia Baksos Pdt Jan Jona Lumanauw S.Th, Koordinator Tim Medis dr. Griselda Aer, dan personel Yayasan Diakonia Inno Subagiyo, Marsela Lantang, Adri Manafe, dan Diana Johannes.
Baksos Yadia GPIB ini merupakan baksos yang seharusnya dilakasanakan pada Juli 2020, tertunda karena pandemic Covid-19. Beberapa tempat di Sangihe nanti menjadi target baksos menyertakan cukup banyak dokter dan relawan yang siap melaksankan baksos.
Baksos yang diketuai Pdt Jan Jona Lumanauw S.Th akan mengerjakan cukup banyak kegiatan yang diperkirakan menyita waktu sekitar satu minggu yang -dilaksanakan di beberapa tempat di Sangihe. Kegiatan-kegiatan yang antara lain dilaksanakan adalah pengobaan gratis, sunatan massal dan beberapa pelatihan pembuatan kripik pisang dan kripik ikan dan pelatihan IT.
Kunjungan Bupati Jabes kali ini dalam rangka penyesuaian rundown Panitia Baksos yang disesuaikan dengan kondisi di Sangihe. Cukup banyak masukan yang disampaikan Bupati dan staf mengenai kondisi Sangihe pada umumnya termasuk menjelaskan kondisi laut pada bulan-bulan tertentu yang ombaknya cukup tinggi. “Kalau bulan-bulan sekarang ombak tidak seberapa. Tapi pada bulan Agustus ombak tinggi,” tutur Jabes.
Dalam kesempatan itu, Bupati Jabes juga menjelaskan bahwa di daerahnya nanti akan dibangun gugus keamanan laut (Guskamla) di Kampung Pananaru Kecamatan Tamako.
Sebagaimana diketahui pembebasan lahan untuk pembangunan Guskamla difasilitasi oleh Pemerintah. Adapun lahan yang akan dipakai seluas 9,7 hektar dan akan diperluas menjadi total 24 hektar.
Pembangunan Guskamla di Sangihe akan menjadikan wilayah ini menjadi wilayah segitiga yang strategis, Pemerintahan, Pertahanan dan Ekonomi yang akan membuka peluang Sangihe untuk lebih dikenal karena jalur perdagangan barang dan lintas Indonesia, Philipina. /fsp