GPIB, Jakarta – Terus mengembangkan pelayanan di wilayahnya, GPIB Immanuel Medan kini membangun Gereja Maduma diatas tanah seluas 2000 meter. “Dana yang sudah tersedia Rp 12 Miliar,” kata Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Medan, Pdt Johny Alexander Lontoh, S.Th, M.Min.
Lokasi lahan gereja yang dibeli 10 tahun tersebut memang disiapkan untuk pengembangan pelayanan GPIB Immanuel di Medan bagian Selatan sampai dengan Pansur Batu Brastagi. Dalam perjalanan proses pembangunan gereja ini diakui tidak mudah karena belum adanya kesepahaman pandangan dan terobosan yang berani, sehingga terkesan 9 tahun terbiarkan.
“Tetapi lewat cara Tuhan yang luarbiasa, disaat kami akan merenovasi dan membangun gedung serbaguna serta ruang pelkat dan menyebarkan proposal. Disaat saya mencoba terobosan membuat dan menyebarkan soft copy serta mengirimkan by whatsApp kepada rekan-rekan dan kenalan saya di Jakarta disitulah tangan Tuhan bekerja,” kata Pendeta Johny.
“Kemudian ada yang menghubungi saya dan saat saya berada di Jakarta, awal tahun 2019, terjadilah pertemuan di hotel Shangrila dengan seorang ibu yang menyampaikan kerinduan atasannya membangun gereja, dan setelah beberapa kali pertemuan akhirnya dipertengahan tahun 2019 bertemulah saya dengan donatur yang berharap gereja diberi nama MADUMA.”
SMJ GPIB Immanuel Medan menyetujuinya karena nama itu memberikan penghargaan terhadap kearifan lokal dan memiliki makna teologis yang mendalam, sejahtera dan penuh berkat melipah. Panitia pun dibentuk dan proses perijinan dilakukan. Tetapi donatur berpesan agar dijaga kepercayaan yang diberikan pada saya dan berkata “Pak pendeta tolong bantu pembangunan gereja, itu nazar saya dan istri saya. Uangnya dari saya.”
Kemudahan-kemudahan Tuhan berikan untuk mencari ijin lingkungan kerena Kepling, istilah RW di Medan sangat mendukung karena beliau pun seorang Partua di GBKP, demikian pun Lurah dan Camat. Ijin mulai menuntut kesabaran kami sampai dengan 4 bulan ketika sampai di FKUB dan Tata kota 2 bulan.
“Akhirnya bulan Maret terbitlah IMB. Ditengah sukacita, Tuhan masih memintai kami untuk bersabar dan bertekun dalam Doa dengan datangnya Covid-19. Tapi kasihNya luarbiasa, setelah 3 bulan akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan setelah berkoordinasi dgn pihak donatur.”
Puji Tuhan 17 Juni 2020 dilakukan doa diawalinya pengerjaan pembangunan dan pemancangan GPIB MADUMA. fsp