“Meski ibadah di rumah lewat streaming, kotbah pak Pendeta yang saya ikuti sangat menguatkan kami. Memang kami tidak bisa ibadah di gereja tapi ini juga menjadi sarana kami untuk beribadah. Juga kita bisa memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memuliakan Tuhan,” kata Ibu Novia, jemaat GPIB Horeb, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Lain lagi dengan Pak Dani, anggota jemaat GPIB Bukit Banuas, Kalimantan yang mengatakan memang selayaknya ibadah dilakukan di gereja. “Masih lebih baik ibadah di gereja tapi karena keadaan seperti ini dan kita ikuti imbauan dari pimpinan gereja dan negara, maka kita ikuti kegiatan ibadah online ini. Saya berharap seperti yang dilakukan oleh BPMS GMIM khotbah dibawakan langsung oleh 1 pendeta sehingga biaya lebih murah dan pelaksanaannya terpusat 1 pelayan Firman, itu menurut saya.”
Dua orang jemaat GPIB itu menjadi gambaran ketika mengikuti ibadah online. Mulai hari ini Minggu (22/03) sejumlah gereja GPIB di seluruh Indonesia menerapkan ibadah di rumah atau ibadah online. Sejumlah informasi yang dihimpun, ada sejumlah gereja GPIB yang mengirimkan link streaming lewat grup-grup WA sehingga dapat dilihat secara langsung. Antara lain, di Jakarta GPIB Paulus, GPIB Effatha, GPIB Horeb, dan GPIB Paulus. Di Depok live streaming dilakukan di GPIB Shalom, juga di Sentul oleh GPIB Bukit Sentul. Ibadah online juga dilakukan di GPIB Marga Mulya, Jogajakarta, dan di GPIB Bukit Banuas, Kalimantan.
Khotbah yang dibawakan oleh pendeta disiarkan secara live streaming melalui Youtube dan juga Facebook sehingga memudahkan jemaat untuk menyaksikan firman yang akan disampaikan. Khotbah live streaming diputar sesuai dengan waktu ibadah raya yakni pukul 09.00 WIB.
“Tak hanya ibadah hari Minggu tetapi kami juga melakukan di ibadah keluarga yang biasanya pada hari Rabu. Kami melakukan dengan lewat Youtube dengan merekamnya terlebih dahulu,” kata Pnt. David Wibisono, Sekretaris Umum PHM Jemaat GPIB Horeb, Kramat Jati ketika dihubungi.
Keputusan untuk ibadah di rumah dilakukan atas dasar imbauan Gubernur DKI Jakarta, Pimpinan PGIW DKI Jakarta dan anjuran Majelis Sinode GPIB tentang pencegahan dan antisipasi penyebaran Covid-19.
Pnt. David menambahkan, meskipun tidak ada yang positif di jemaat GPIB, imbauan ini penting untuk dilakukan dan diingatkan ke jemaat guna kepentingan bersama.
“Rencananya kita akan mempersiapkan materi renungan atau kotbah live streaming hingga masa dua minggu kedepan,” ujarnya.
Tak hanya di lingkungan GPIB, gereja-gereja dari sinode lainnya juga melakukan hal yang sama untuk menindaklanjuti imbauan pemerintah untuk memutusrantai penyebaran Covid19. Salah satunyanya dengan social distancing atau menjaga jarak sosial.
Selain sejumlah gereja membuat siaran kotbah streaming, radio GPIB juga melakukan aktivitas penyiaran. Siaran streaming radio GPIB bisa didengarkan lewat link http://c1.siar.us:10100/stream
Radio GPIB menyiarkan renungan baik pagi dan malam. Menurut pengelolanya Gelly Nisapih, “Jadwal sudah disusun dan pendengar, khususnya warga GPIB dapat mendengarkan lagu-lagu rohani selama 24 jam. Di pukul 11.30 berisi : Warta GPIB, pukul 11.45 : Renungan Pagi, lalu ada pukul 12.00 : ada ajakan Doa Bersama, pukul 20.30 WIB : Warta GPIB, di pukul 20.45 : berisi Renungan Malam dan pukul 21.00 : Ajakan Doa Bersama.”
Bahan renungan, tambah Gelly, disampaikan secara bergantian setiap hari oleh Presbiter (Pendeta, Penatua & Diaken) untuk menguatkan warga GPIB dalam menghadapi situasi yang sulit ini.(lip)