GPIB, Jakarta – Ketua I Majelis Sinode GPB Pdt Marthen Laiwakabessy menyatakan rasa syukurnya atas terlaksananya Pelatihan Jarak Jauh dalam rangka Bulan Pelkes, Rabu 24/6/2020 yang dilaksanakan secara Daring. Acara yang yang dipandu Charles PH Simanjuntak Ph.D ini menghadirkan Narasumber Ir Mesah Tarigan, MSc.
“Terimakasih juga buat UP2M dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini Tuhan Yesus memberkati,” katanya. Dikatakan bahwa kegiatan Bulan Pelkes ini seharusnya dilaksanakan di Kaltim I dan Kaltim II. Namun kali ini dilakukan dengan media daring seperti ini menyikapi kondisi yang terjadi saat ini.
Tiga minggu ini, kata Pdt Marthen, berturut-turut sudah ada pembinaan dimulai dengan acara Kemadirian Teologia, Daya dan Dana. Sebagai tindak lanjut dari pembinaan diadakan Pelatihan Jarak Jauh.
“Kita tahu bersama bahwa awalnya program ini adalah pelatihan kemandirian bagi pos-pos pelkes tetapi melihat perkembangan dari pandemi covid-19 banyak dari jemaat-jemaat yang mengalami dampak lalu akhirnya kita memperluas kegiatan ini tidak hanya bagi jemaat-jemaat yang ada di pos pelkes tapi juga bagi seluruh jemaa GPIB yang mengalami dampak,” ujarnya.
Majelis Sinode berharap dengan pembinaan dan pelatihan seperti ini maka jemaat yang mengalami dampak bisa bangkit kembali dengan usaha-usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan.
Pengurus UP2M, Dr. Lenny Syafei mengatakan penyelenggaraan Pelatihan Jarak Jauh dalam Bulan Pelkes hari ke-1 hari ini Rabu 24 Juni 2020, berjalan lancar. Semua bisa terwujud, karena berkat dan perkenan Tuhan.
“Dapat saya laporkan kegiatan ini dilakukan melalui media zoom cloud menggunakan zoom server dari UP2M dengan kapasitas 100 orang peserta. Jumlah peserta yang mengikuti Pelatihan total ,encapai 395 orang,” ungkap Lenny Syafei.
Untuk pelatihan besok hari ke-2, hari-3 dan ke-4, UP2M Departemen Pelkes akan menyiapkan zoom dengan kapasitas 500 orang. “Silakan di infokan kepada semua jejaring untuk dapat bergabung,” imbuh warga GPIB Zebaoth Bogor ini.
Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pertanian, dan Tenaga Ahli di Komisi IV DPR RI Membidangi Pertanian, Ir. Mesah Tarigan, M.Sc yang menjadi narasumber mengatakan, menghadapi pandemi Covid-19 yang membuat terpuruknya kondisi ekonomi, warga jemaat perlu memberdayakan lahan pekarangan untuk menata keekonomian dan gizi.
“Gereja-gereja tetangga kita, gereja-gereja Bethel seluruh Indonesia sudah menyelenggarakan kegiaitan seperti ini. Saya sudah dua kali bikin kegiatan-kegiatan seperti ini dan saya sudah dua kali menjadi pembicara,” kata warga jemaat GPIB Pasar Minggu Jakarta ini.
Dikatakan, lahan pekarangan bisa menajdi sumber pangan dan gizi keluarga, dan pendapatan secara berkelanjutan. Banyak cara memanfaatkan lahan yang tersedia untuk menanam buah dan sayuran selain langsung di atas tanah yang tersedia juga juga bisa memanfaatkan pot-pot, kaleng-kaleng bekas, atapun dengan cara-cara hidroponik.
“Jauh hari sebelum kejadian pandemi ini Organisasi pangan dunia FAO sudah berkali-kali merekomendasikan pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur untuk bisa hidup secara sehat. Minimum mengkonsumsi 400 gram buah dan sayur per hari. Ini anjuran WHO dan FAO,” kata Mesah Tarigan. /fsp