Sebesar Rp 10 Juta Diterima Sinode GMIT
Jakarta, GPIB – Tiada kata berhenti dalam menjalin kebersamaan terlihat dari kepedulian GPIB terhadap gereja saudara khususnya Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) yang warganya dilanda bencana alam.
Itu dibuktikan saat Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda bencana alam angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor sejak Minggu (4/4/2021). Berdasarkan Peta Kejadian Bencana Alam Provinsi NTT milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 10 kabupaten dan kota terdampak bencana.
Merasakan beratnya penderitaan dan melihat parahnya kondisi pasca bencana alam ini, Tim Baksos Tahuna Sangihe Yayasan Diakonia GPIB tergerak meringankan beban yang dialami banyak warga di NTT pada umumnya dengan menyumbangkan Rp 10 juta.
“Ini kepedulian kami terhadap warga NTT yang mengalami bencana alam,” kata Pembina Tim Baksos Tahuna Sangihe Pnt Tommy Masonambow Senin (26/4/2021) usai mengirimkan dana bantuan yang diterima Ketua Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Pendeta Dr. Mery l. Y. Kolimon.
“Terima kasih Pak. Salam hormat dan kasih kami untuk Bapak Ibu di Yayasan Diakonia GPIB dan Panitia Baksos Yadia Tahuna Sangir,” kata Pendeta Mery Kolimon.
Perhatian Yayasan Diakonia kepada NTT bukan baru kali ini saja. Pada 2019 Yayasan Diakonia GPIB menyelenggarakan bakti sosial (baksos) di Amfoang Selatan dan Lelogama dan di Kota Kupang serta beberapa tempat lainnya. Dalam kesempaptan ini Yadia membawa personel sebanyak 108 orang dipimpin Ketua Umum Majelis Sinode GPIB, Pdt. Drs. Paulus Rumambi, M.Si, diterima oleh Majelis Sinode GMIT saat itu.
Ketua Yadia saat itu, Tommy Masinambow mengatakan, baksos berlangsung dari tanggal 19-22 September 2019. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain: pelayanan kesehatan, penyerahan bantuan pembangunan pastori dan bantuan pakaian dewasa dan bayi, pelatihan pembuatan kerajinan tangan, pelatihan pembuatan kripik pisang, instalasi air bersih, workshop alat peraga untuk guru-guru sekolah minggu dan teknik bercerita dan terakhir usai kegiatan di Amfoang, peserta mengadakan kunjungan ke panti asuhan Yasap di Noelbaki.
Para peserta terdiri dari 16 pendeta, 20 penatua, 7 diaken, 10 dokter dan sisanya dari pengurus yayasan dan anggota jemaat. Mereka berasal dari jemaat-jemaat GPIB di Jakarta dan sekitarnya, Surabaya, Bali dan Kalimantan.
Sebagai informasi, sebelumnya diberitakan bahwa Mupel Bali NTB juga berpartisipasi meringankan beban warga NTT dengan mengirim bantuan senilai Rp 10 juta. Majelis Sinode GPIB juga telah mengirimkan bantuan dana Rp 50 juta yang juga diterima Majelis Sinode GMIT. /fsp