JAKARTA, GPIB.or.id – Konsisten, bisa jadi itulah ciri khas sosok perempuan yang selalu tampil dengan rambut putihnya. Padahal, sejuta cara atau material kosmetik bisa saja dipakainya untuk menghitamkan rambut indahnya, tapi ia tidak pernah menyentuhnya apalagi memakainya.
Bagi sebagian orang tampil dengan rambut putih adalah mode tersendiri yang memang terlihat modis ala Gojo Satoruanime Jujutsu Kaisen, yang dianggap menarik oleh penontonnya dan Kanade Tachibana. Namun bagi banyak orang rambut putih juga adalah simbol kematangan jiwa, ketulusan hati yang bening dari sebuah nilai kesucian.
Kapan dan dimana saja saat menemui Pdt (Em) Katte Fonny Barahama-Pattipeilohy ia selalu tampil dengan pesona rambut putihnya. Tidak hanya sekadar berambut putih sikapnya yang tegas semakin memberi kekompakan khas dirinya dalam pelayanan sebagai seorang hamba Tuhan yang saat ini menduduki posisi sebagai Ketua V di Yayasan Diakonia GPIB.
Bicara soal semangat pelayanan, bagi Fonny, pelayanan itu adalah ritme hidupnya. Tak heran kalau ia lebih memilih menjadi pendeta ketimbang menjalani hidup di tataran sekuler. Mengawali karier pelayanannya sebagai Vikaris di Jemaat Effatha Guntung Payung Mupel Kalimantan Selatan pada tanggal 8 Juni 1986 – 1987.
Menapaki diri menjadi pelayan Tuhan tidak hanya dituntut bisa berkhotbah tapi juga harus bisa menjawab persoalan yang ada di jemaat. Ketika menjadi Vikaris, ia pernah ditugaskan Majelis Sinode periode itu untuk membangun pastori dan mempersiapkan pelembagaan jemaat.
Pendeta yang memasuki emeritus di GPIB Pniel Jakarta Pusat Minggu, 6 Juni 2021 ini, menceritakan pengalamannya selama bertugas sebagai Vikaris dan diteguhkan menjadi Pendeta GPIB. Tapak demi tapak dilaluinya, pelayanan demi pelayanan ditempuhnya, sebanyak 35 tahun 11 bulan bukan waktu yang singkat ia bisa melaluinya dengan baik bersama Tuhannya.
Pernah didaulat menjadi mentor untuk membimbing Vikaris sebanyak 20 orang bukan pekerjaan yang mudah. Tapi semua bisa dilaluinya dengan ketulusahan melayani. Tak heran kalau ia cukup lama Tuhan tempatkan sebagai Ketua di Departmen Pelayanan dan Kesaksian (Pelkes) GPIB. Melayani melalui Dept. Pelkes ini punya gairah tersendiri bagi wanita satu anak ini, Melly Barahama.
Saat berada di Pos-pos Pelkes yang membawa personel yang tidak sedikit, Pendeta Fonny tahu secara baik memenej situasi. Itu terlihat bagaimana ia bisa mengatur jadwal perkunjungan di Pos-pos hingga apa-apa saja yang harus dikerjakan, semua tertata rapi.
Dalam suatu kesempatan diakuinya bahwa tipikal dirinya dalam hal kepemimpinan memang seperti itu. Fonny selalu membawakan dirinya sendiri, dan inilah yang membuat pelayanannya tulus dan jujur. Namun ini meminta maaf kalau dalam pelayanannya ada yang tidak berkenan. /fsp/arcus/gpib.or.id