Kepada Yth.
Seluruh Majelis Jemaat GPIB
di tempat
Sekalian Majelis Jemaat dan segenap warga GPIB yang kami kasihi dalam Tuhan Yesus Kristus,
Hari-hari belakangan ini kita semua bersama sekalian warga bangsa dan dunia diperhadapkan pada pergumulan yang sama menghadapi pandemik Covid-19. Tidak kurang dari para pemimpin gereja lingkup internasional dan nasional dari berbagai sinode gereja dan para pemimpin negara, juga dari berbagai belahan dunia telah menyampaikan pesan, imbauan dan instruksi, yang kesemuanya bertujuan untuk memperkecil penyebaran wabah (pandemik) covid-19 hingga berusaha untuk menghentikannya.
Kita sebagai komunitas warga dunia dan warga bangsa terpanggil untuk menyelaraskan langkah yang sudah diambil khususnya oleh Pemerintah, MPH PGI dan beberapa Sinode gereja yang semuanya bertujuan positif untuk kesejahteraan kita semua bersama sekalian warga masyarakat di tempat kita masing-masing.
Sebagai persekutuan orang percaya kita mengimani bahwa kita diutus Tuhan ke dalam dunia untuk menghadirkan damai sejahtera-Nya. Selama ini kita sudah melakukannya. Dan saat-saat seperti sekarang ini kita terpanggil untuk melaksanakannya terus dengan menyeragamkan langkah guna kesejahteraan bersama. Jadikanlah langkah kita ini sebagai kesaksian yang nyata tentang kasih yang peduli terhadap sesama sebagaimana yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita.
Dalam rangka itu Majelis Sinode GPIB menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
- Seluruh kegiatan di jemaat masing-masing (Ibadah Hari Minggu, Ibadah Keluarga, Ibadah Pelkat-pelkat, rapat, latihan PS/VG dll) dihimbau dihentikan untuk sementara waktu paling tidak sampai awal bulan April 2020. Kebijakan “social distancing” ini sejalan dengan seruan Pemerintah dan MPH PGI yang dimaksudkan untuk mempersempit penyebaran virus covid-19.
- Khusus untuk IHMpertimbangan meniadakan atau tetap menyelenggarakannya diambil olehMajelis Jemaat setempat dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi setempat (misalnya, Jemaat yang berada di daerah zona merah). Jikadipandang masih memungkinkan untuk menyelenggarakan IHM di jemaat saudara mohon untuk menyelenggarakannya sesuai protokol yang ada pada surat MPH PGI pada butir 5 (surat terlampir).
- Ibadah Peneguhan dan Pemberkatan Perkawinan dan Ibadah Kedukaan (di rumah, di gedung gereja dan di pemakaman) dapat tetap dilaksanakan dengan membatasi Presbiter yang melayani (yang betul-betul sehat) dan juga membatasi warga jemaat yang hadir (hanya dihadiri oleh keluarga dekat dan orang yang berkepentingan). Hal ini sejalan dengan kebijakan “social distancing” di atas.
- Menindaklanjuti kebijakan “social distancing” tersebut, jika sudah dimungkinkan di jemaat saudara, dapat kiranya diambil langkah untuk memanfaatkan teknologi informasi yang ada (telepon selular, e-mail, social media) untuk menyampaikan tata ibadah kepada warga jemaat yang oleh keputusan pribadinya membatasi diri untuk hadir dalam IHM dan ibadah lainnya sehingga mereka dapat tetap beribadah di rumah masing-masing termasuk untuk IHMPA dan IHMPT. Lebih jauh, jika sudah lebih memungkinkan, dapat diselenggarakan IHM secara “live streaming”.
- Kami menyampaikan terima kasih kepada Majelis Jemaat yang telah melaksanakan imbauan yang kami sampaikan pada surat-surat terdahulu. Kami menyiapkan surat- surat tersebut dan juga surat ini dengan menggumulinya dalam doa dan mempertimbangkan berbagai aspek (teologis, sosial, medis dan juga psikologis) yang tentu saja tidak mudah. Situasi jemaat-jemaat GPIB yang berada di wilayah pelayanan yang luas, baik di kota dan di desa, tentu menjadi pertimbangan kami juga. Keputusan ini mau memperlihatkan GPIB bagian dari komunitas publik di mana gereja ini hadir. Karena itu surat ini hendaknya disikapi secara positif dengan ditindaklanjuti sesuai pertimbangan setempat tanpa mengabaikan iman dan hikmat Tuhan dalam pengambilan keputusannya.
- Kiranya setiap langkah yang dilakukan menjadi sebuah bentuk pertanggungjawaban iman kepada Tuhan di tengah tantangan publik yang kita hadapi bersama. Sebagaimana gereja pun hadir untuk bertanggung jawab atas hidup orang lain, jemaat Tuhan dan memelihara kehidupan bersama.
Marilah kita bersatu hati untuk terus berdoa agar Tuhan Yesus yang berkuasa di sorga dan di bumi terus melimpahkan kasih-Nya dengan mengakhiri pergumulan ini; dan kita semua diberi kekuatan untukberjuang bersama.Minggu-minggu Prapaskah ini kita diingatkan tentang jalan penderitaan Yesus yang solider terhadap dunia dan kita menjadi bagian di dalam jalan penderitaan itu. Dengannya kita pun terpanggil untuk mewujudkan solidaritas dalam rangka menghadirkan kasih Kristus secara nyata pada dunia.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
MAJELIS SINODE GPIB