
GPIB, Jakarta – Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Majelis Sinode GPIB menerbitkan Surat Gembala. Surat yang bernomor 10726/XI-20/MS.XX yang ditandatangai Ketua II Pdt Drs. Melkisedek Eka Puimera M.Si dan Sekretaris I Pdt Elly D. Pitoy de Bell mengingatkan kepada warga GPIB agar bersikap positif pada masa-masa kampanye, tidak menggunakan gereja maupun sarana dan prasarananya untuk kepentingan politik praktis.
Dalam surat tertanggal 17 November 2020 itu, MS juga mengajak warga jemaat untuk menghindari konflik dengan mereka yang berbeda pilihan. Jangan terpancing dengan provokasi, menjaga kata-kata baik yang disampaikan melalui tatap muka maupun di media sosial.
Pada Pilkada serentak 9 Desember 2020 nanti MS menghimbau agar warga GPIB menggunakan hak pilih, jangan Golput. Hindari para calon yang dalam pesan-pesan kampanyenya berisi ujaran kebencian dan yang menggunakan isue SARA dan politik identitas.
“Ikut Pilkada berarti kita memilih calon pemimpin yang akan menentukan berbagai hal penting di lingkungan kita yang terkait dengan kehidupan kita sehari-hari antara lain: kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain. Terimalah apapun hasil Pilkada dan hargai siapapun yang terpilih serta berilah dukungan terhadap berbagai program yang berfaedah.”
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada tanggal 9 Desember 2020 akan dilaksanakan Pilkada serentak di 270 daerah di Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
1. Untuk pemilihan Gubernur = 9 Provinsi
2. Untuk pemilihan Bupati = 224 Kabupaten
3. Untuk pemilihan Wali Kota = 37 Kota
“Salah satu tujuan Surat Gembala ini adalah untuk mengetuk pintu hati warga GPIB demi menyampaikan pesan bahwa pilihan itu tidak terletak pada soal warna politik (Nasionalis atau Agamais) tetapi terletak pada “siapakah calon yang dipandang berpeluang mengisi jabatan kenegaraan itu sekaligus mampu dalam menjalankan roda pemerintahan atas dasar Pancasila yang kita yakini sebagai dasar negara yang kokoh kuat yang dianugerahkan oleh Tuhan yang Mahakuasa.” /fsp