Paskah adalah peristiwa penting yang kita ingat-rayakan setiap tahun. kita mengimani bahwa Yesus yang mati karena dosa manusia, telah bangkit. Kebangkitan-Nya membuat iman percaya kita kepada Yesus menjadi tidak sia-sia (1 Kor 15:14). Kaum perempuan disekitar kebangkitan Yesus, datang pagi-pagi hari membawa rempah-rempah untuk meminyaki jasad Yesus.
Sekalipun mereka kuatir siapa yang akan menggulingkan batu besar, namun kekuatiran tak menghalangi langkah untuk terus bergerak maju. Semangat ini membuat mereka menjadi saksi pertama peristiwa Paskah. Menurut Injil sinoptik peristiwa ini membuat kaum perempuan itu terkejut dan takut. Namun malaikat yang dijumpai menguatkan mereka dengan kata jangan takut dan mengarahkan mereka untuk menyampaikan peristiwa ini kepada para murid. Sekalipun Perempuan-perempuan itu belum memahami sepenuhnya apa yang terjadi, tetapi mereka melakukan arahan yang diberikan.
Paskah mengingatkan kita juga tentang sejarah umat pilihan Allah, yakni Israel. Bagi bangsa Israel, Paskah merupakan peristiwa penting dalam ziarah iman mereka. Paskah berasal dari kata Pesakh, memiliki arti melewati atau “melangkahi.” Peristiwa ini dihayati oleh orang Israel pada saat tulah kesepuluh yakni kematian anak sulung tidak melanda mereka, serta pembebasan dari tanah Mesir .
Paskah mereka rayakan dalam suasana yang tidak kondusif, penuh ketakutan, tergesa-gesa, sarat ancaman, dan ketidakpastian arah yang akan dituju. Namun ada juga rasa gembira karena mereka akan keluar dan bebas dari perbudakan Mesir. Peristiwa itu senantiasa dikenang oleh Israel melalui Paskah secara turun temurun (Kel. 12 : 14). Dengan perayaan Paskah itu, Israel mengingat lagi bagaimana Allah setia menyertai dan menuntun mereka secara nyata ke tanah yang dijanjikanNya..Pencobaan di Padang gurun menjadi tantangan baru tanpa kepastian kapan akan berakhir. Namun, janji penyertaan, topangan dan campur tangan Allah selalu hadir dalam pergumulan yang dihadapi. Pada sisi lain, walaupun tidak sepenuhnya umat memahami bagaimana proses kedepan, namun umat berusaha untuk tetap setia kepada perintah Tuhan lewat arahan Musa. Melalui perayaan Paskah itu, umat diteguhkan secara iman bahwa Tuhan tidak pernah lepas tangan terhadap kesulitan hidup umatNya, baik kesulitan saat itu maupun di hari-hari selanjutnya.
Paskah yang kita rayakan selalu menyatukan umat dalam Ibadah subuh yang kebanyakan dilakukan di halaman gedung gereja atau di tempat terbuka dengan jumlah kehadiran jemaat yang lebih banyak dari biasanya. Namun Paskah tahun ini kita rayakan dalam kehangatan persekutuan keluarga di rumah masing-masing. Media online membuat kita terhubung dengan pelayan dan saudara seiman di tempat yang lain dan secara iman pasti kita terhubung dengan Dia yang kita rayakan dalam peristiwa Paskah ini. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, juga bumi pertiwi mendorong gereja khususnya GPIB, untuk terus berpikir dan bertindak kreatif dalam menata pelayanan gereja agar tetap menjadi alat berkat Tuhan bagi umat dan masyrakat.
Perempuan-perempuan di kubur Yesus dikuatkan dengan berita jangan takut, sekalipun peristiwa yang terjadi belum sepenuhnya dipahami; Israel merayakan kebebasan dari Mesir dengan ketidak jelasan hari esok. Saat ini kita mendapat kesempatan istimewa yakni merayakan Paskah dengan pengalaman yang berbeda. Kristus bangkit, ada hari esok. Itu berita paskah bagi kita ditengah perasaan sedih, karena kehilangan orang-orang terkasih, serta cemas akan kondisi mereka yang saat ini sedang berjuang di ruang-ruang isolasi rumah sakit.
Banyak dari kita yang mungkin bertanya-tanya Sampai kapankah wabah ini akan membatasi ruang gerak kita? Berapa lama lagi kita harus merasa kuatir dengan ancaman ketahanan kesehatan diri? Bagaimana kondisi tekanan ekonomi kita kedepan? Apakah akan kondusif, mencemaskan, atau kian tidak pasti?
Di tengah kondisi sarat pergumulan marilah tetap mengimani penyertaan dan topangan tangan Tuhan. Berita paskah tahun ini mengingatkan kita untuk jangan takut, beritakan terus iman paskah dengan memperhatikan arahan-arahan yang harus kita lakukan. Tuhan Yesus yang kita rayakan kebangkitanNya tidak pernah lepas tangan terhadap kesulitan hidup umatNya, baik kesulitan saat ini maupun di hari-hari selanjutnya. Di dalam Yesus yang bangkit, ada daya untuk Menguatkan Tatanan Bergereja agar Mendatangkan Berkat bagi Masa Depan Umat dan Masyarakat ( Ibrani 11:8-10).
Selamat Hari Raya Paskah 2020
Majelis Sinode GPIB
Ketua Umum : Pdt. Paulus Kariso Rumambi
Ketua I : Pdt. Marthen Leiwakabessy
Ketua II : Pdt. Melkisedek Puimera
Ketua III : Pdt. Maureen Suzanne Rumeser – Thomas
Ketua IV : Pnt. Adrie P. H. Nelwan
Ketua V : Pnt. Mangara Pangaribuan(V)
Sekretaris Umum : Pdt. Jacoba Marlene Joseph
Sekretaris I : Pdt. Elly D. Pitoy de Bell
Sekretaris II : Pnt. Sheila Aryani Lumempouw-Salomo
Bendahara : Pnt. Ronny H. Wayong
Bendahara I : Pnt. Eddy Maulana SoeiNdoen