“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran” (Amsal 17:17)
“Aku Temanmu”, itulah tema yang diusung oleh Dewan Pelayanan Kategorial Persekutuan Teruna untuk mensyukuri hari ulang tahunnya yang ke-36. Sederhana. Namun, sarat makna. Sejatinya sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa hidup sendirian. Kita butuh teman. Jadi, pertemanan adalah sebuah karunia. Siapakah yang bisa kita jadikan teman? Semua orang, termasuk mereka yang berbeda dengan kita. Kenapa begitu? Karena kita meneladani Kristus. Sebenarnya, kita tidak layak menjadi temannya Kristus. Kalau Dia mau berteman dengan kita yang hina dan berdosa ini, masakan kita tidak mau berteman dengan orang yang berbeda dengan kita? Bahkan Kristus memerintahkan kita untuk mengasihi semua orang, tanpa terkecuali.
Sobat teruna dan pelayan teruna terkasih, menjadi teman bagi orang lain tentunya harus menjadi berkat. Salah satunya adalah menjadi pembawa damai. Kita sudah mendeklarasikan beberapa waktu lalu bahwa kita adalah Teruna-Teruna Pembawa Damai. Pembawa damai sudah menjadi gaya hidup kita. Di tengah hiruk pikuk perpecahan, pertikaian, kompetisi, fitnah dan saling menjatuhkan, pementingan diri sendiri dan banyaknya dendam serta permusuhan, menjadi pembawa damai adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan.
Mari kita mulai dari lingkup yang sederhana dan paling kecil, mulai dari keluarga sendiri. Kemudian meluas ke lingkungan tempat tinggal, sekolah, gereja dan masyarakat. Begitu pun di tengah keberagaman dan kemajemukan suku, ras dan agama yang ada di Indonesia, sebagai orang percaya, kita pun harus membawa damai.
Membawa damai bisa lewat sikap, perkataan dan tindakan. Bijaksana dalam berkata-kata dan bertindak, sehingga kata-kata, sikap dan tindakan kita tidak menyakiti orang lain. Apakah kita gembira membaca ujaran kebencian di media sosial atau bahkan kita gemar menuliskan ujaran kebencian tersebut? Menyebarkan berita hoaks dan bahkan memprovokasi pihak yang bertikai? Mari hadir di dalamnya, hadir sebagai pembawa damai.
“Aku Temanmu” artinya kita harus mengupayakan penyelesaian masalah dan memberikan pengampunan. “Aku Temanmu” artinya kehadiran kita tidak membawa ketakutan, melainkan kesejukan. “Aku Temanmu” artinya pegang erat tanganku, kita belajar bersama, kita berjuang bersama menuju masa depan yang gemilang. Walaupun berbeda, aku adalah temanmu.
Sobat teruna dan pelayan teruna terkasih, selama 36 tahun kita meyakini bahwa Allah selalu menolong kita di dalam melakukan pelayanan dan kesaksian di Pelkat Persekutuan Teruna GPIB ini dan membentuk kita untuk senantiasa menjadi pembawa damai, karena damai itu adalah kita. Oleh karena itu, kita harus memperlengkapi diri kita dengan benar di dalam kerendahan hati, agar kita dimampukan melakukan apa yang Dia inginkan.
Rangkaian acara Hari Ulang Tahun Pelkat PT ke-36 telah disusun. Kita mengajak teman- teman remaja lainnya tanpa melihat denominasi gerejanya atau pun agamanya untuk bermain bersama dengan permainan yang mempersatukan, permainan tradisional Indonesia. Para pelayan teruna juga mempersiapkan teruna-teruna untuk menjadi saksi di tengah masyarakat yang multikultural ini. Selain itu, kita akan mengunjungi mereka yang terpapar berbagai penyakit serius, mereka yang ketergantungan obat-obatan, mereka yang terkena bencana dan memberitahu kepada mereka bahwa kita adalah temannya, teman yang membawa kabar baik dan pengharapan kepada mereka. Mari kita juga meramaikan media sosial kita dengan postingan yang membawa kesejukan, membawa harapan dan semangat. Sehingga dengan demikian, semakin banyak orang mengenal Kristus dan semakin bertambahlah bilangan orang percaya.
Sobat teruna dan pelayan teruna terkasih, mari kita rayakan hari ulang tahun ini dengan luapan kegembiraan dan melakukan kegiatan-kegiatan bermakna kekal. Bergembira karena kita adalah temannya Kristus. Biarlah segala hormat dan kemuliaan hanya untuk TUHAN YESUS KRISTUS, Sang Pemilik Pelayanan.
Selamat ulang tahun ke-36 Pelkat Persekutuan Teruna GPIB! “Terus maju dan berkarya untuk gereja, bangsa dan Negara”
MAJELIS SINODE GPIB XX
Ketua Umum : Pdt. Drs. Paulus Kariso Rumambi, M.Si
Ketua I : Pdt. Marthen Leiwakabessy, S.Th.
Ketua II : Pdt. Drs. Melkisedek Puimera, M.Si
Ketua III : Pdt. Maureen Suzanne Rumeser-Thomas, M.Th.
Ketua IV : Pen. Adrie Petrus Hendrik Nelwan
Ketua V : Pen. Mangara Saib Oloan Pangaribuan
Sekretaris Umum : Pdt. Jacoba Marlene Joseph, M.Th.
Sekretaris I : Pdt. Elly Dominggas Pitoy-de Bell, S.Th.
Sekretaris II : Pen. Sheila Aryani Salomo
Bendahara : Pen. Ronny Hendrik Wayong
Bendahara I : Pen. Eddy Maulana SoeiNdoen
UNIT MISIONER MAJELIS SINODE GPIB 2015-2020 Dewan Persekutuan Teruna GPIB 2015-2020
Luciana Lewerissa-Siahaan, Valentino Sopacua, Rita Octavianti, Anne Tompodung, Gerald Tumelap, Marthin Rudolf Saiya, Heidi Lepar, Grace Metanfanuan