GPIB, Jakarta – Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH PGI) menyampaikan ucapan Selamat kepada Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku atas terpilihnya kepengurusan baru Periode 2020 – 2025.
“MPH PGI mengucapkan selamat bagi fungsionaris Sinode GPM periode 2020 – 2025. Berharap
amanat dan tugas yang baru bagi para fungsionaris MPH GPM dapat dijalankan guna membawa GPM lebih baik dengan berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi baik masa kini dan di masa depan.” Adapun pengurus baru tersebut adalah:
MPH Sinode GPM periode 2020 – 2025 :
1. Ketua : Pdt. E. T. Maspaitella
2. Wakil Ketua 1 : Pdt. Ny. Lenny Rangkoratat/ Bakarbessy
3. Wakil Ketua 2 : Pdt. I. H. Hetharie
4. Sekretaris Umum : Pdt. S. I. Sapulette
5. Wakil Sekum : Pdt. R. Rahabeat
Anggota :
6. Pdt. Janes Coling
7. Pdt. Ny. N. Souisa/ Gaspers
8. Pnt. Ny. B. Sahertian (Kota Ambon)
9. Pnt. Angky Papilaya (Pulau Ambon Timur)
Proses persidangan yang memadukan virtual dan onsite (tatap muka) juga dinilai sangat berhasil dijalankan oleh panitia penyelenggara dengan prokes ketat. Meski waktu penyelenggaraan memakan waktu semua rangkaian, mulai dari pembukaan hingga penutupan dinilai berjalan dengan baik.
“Kami mengapresiasi proses jalannya sidang sejak pembukaan hingga penutupan. Ini juga menjadi contoh bagi gereja-gereja lainnya untuk bisa menyelenggarakan sidang-sidang yang besar dengan prokes ketat dan semua dipatuhi oleh peserta sidang.”
Ke depan MPH PGI berharap Sinode GPM dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan daya untuk kemajuan pelayanan bukan saja bagi jemaat GPM sendiri tapi juga bagi gereja-gereja yang ada di Indonesia serta bekerjasama dengan pemerintah.
Ketua MPH Sinode GPM Terpilih Pendeta E Maspaitella menjanjikan untuk menghidupkan kekuatan ekonomi di dalam masyarakat.
“Sadar sebagai wilayah kepulauan untuk dinamika pertumbuhan tiap-tiap wilayah untuk harus merangsang karena itu gereja terpanggil untuk turut merangsang pertumbuhan wilayah ini. Itu berarti GPM harus terus berusaha untuk menghidupkan kekuatan ekonomi didalam masyarakat dan saya kira itu juga akan menjawab kita di Maluku dan Malut terutama isu kemiskinan,” tandas Pendeta Maspaitella seperti dikutip sinodegpm.org.
Dikatakannya, GPM harus tetap menjadi kekuatan bangsa, moralitas masyarakat dan karena itu menjadi gereja yang benar-benar terbuka untuk mewartakan Injil damai sejahtera Allah ditengah-tengah dunia terutama di Maluku dan Malut.
Selain itu pula, akan menjamin bertumbuhnya pusat ekonomi secara merata di semua pulau. “Kita berharap dari sisi itu kita bisa berkolaborasi dalam pemerintah dan mengembangkan semua transformatif dengan pemerintah untuk menjawab program khususnya ditengah bangsa dan negara kita,” tuturnya. /fsp