note: Menggunakan Google Books (pelajari di sini)
Tahun ini dapat dikatakan tahun berkarya bagi GPIB. Usai melaksanakan Persidangan Sinode Tahunan (PST) Februari 2020 di Bogor, kini gereja ini harus konsentrasi untuk pelaksanaan Persidangan Sinode (PS) Oktober 2020 di Surabaya.
Yang lebih menantang lagi dan tak disangka pada tahun ini mewabahnya Covid-19. Pandemi yang meluluhlantakkan semua tatanan sosial, ekonomi bahkan bergereja menjadikan GPIB berpikir keras melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan cara-cara digital dalam
hal peribadatan termasuk dalam
hal pelaksanaan PS di Surabaya.
Lagi-lagi GPIB berkarya, menyikapi pandemi yang merebak, GPIB bergerak
cepat. Gereja yang tersebar di 26 provinsi ini memberi berbagai bantuan yang diperlukan dengan membentuk Satgas Covid-19. Keadaan menuntut gereja tetap hadir dalam situasi bencana. Gereja diharapkan lebih reflektif dengan adanya musibah Covid- 19.
Situasi berubah cepat, GPIB kini terus menyiapkan untuk masuk dalam New Normal. Model bergereja mengalami perubahan-perubahan yang tidak dapat dihindari gereja harus siap dan mempersiapkan diri tidak hanya sumber daya insani tapi juga sistem teknologi informasi yang diperlukan.
Sembari menyiapkan segalanya, GPIB yang disebut-sebut menjadi cluster Covid-19 kaitannya dengan PST di Bogor, beberapa tulisan pendeta GPIB menjelaskan detil di Majalah ini.
Memasuki New Normal, Ketua Umum Majelis Sinode GPIB Pdt Drs Paulus Kariso Rumambi Msi melakukan audiensi ke kantor BNPB Jakarta didampingi Penasihat Satgas Covid-19 GPIB Pnt Miranda Gultom dan Andi Widjajanto serta Pengurus Satgas Covid-19 GPIB Adri Manafe. Bukti bahwa GPIB fokus mendukung pemerintah dalam memutus rantai penyebaran pandemi Corona.
Banyak pesan yang disampaikan Kepala BNPB Letjen (TNI) Doni Monardo dalam kesempatan itu antara lain meminta GPIB menjalankan protokol secara ketat.
Pandemi boleh merangsek kapan dan dimanapun. Tapi gereja harus hadir disana menjawab tantangan zaman, Kabar Baik tidak boleh berhenti disampaikan kepada. GPIB terus berdoa dan melakukan berbagai aksi mengatasi persoalan Pandemi yang seakan tak henti.
Jemaat terus bergerak cepat, Mupel dan Majelis Sinode terus memberikan bantuan Sembako hingga Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan Rumah Sakit. Pandemi ini, adalah pandemi global, tidak boleh ada yang menyatakan satu tempat adalah cluster Covid-19, sebagaimana santer diberitakan bahwa PST Bogor merupakan cluster. Virus bisa datang dari mana saja yang kita tidak ketahui. Dunia pun terus berdoa dan berjuang mengatasi ini.
Selamat Membaca
Pdt Ebser M. Lalenoh, M.Th
Ketua Departemen Inforkom dan Litbang